Sabtu, 4 Mei 2024

Mahasiswa Unair Membuat Inovasi Bioplastik, Bahannya dari Sisik Ikan Mujair

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Tim Biochitochromis Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Airlangga (Unair) yang berhasil membuat inovasi bioplastik dari sisik ikan mujair. Foto: Unair

Tim Biochitochromis Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Airlangga (Unair) berhasil membuat inovasi bioplastik dari sisik ikan mujair.

Tim tersebut terdiri dari yang terdiri dari Hamdani Ahmad Dzulqornain, Muhammad Faudzil Adhim, Savitri Shabira Dewanthy, Miftahur Raifah, dan Riza Nurmalita.

Hamdani mengatakan, hasil inovasi timnya tersebut, berawal dari isu sampah plastik yang masih menjadi permasalahan di Indonesia.

“Dari banyaknya solusi mengenai sampah plastik yang dapat kami pikirkan, terdapat sebuah solusi yang menarik minat kami yaitu menggunakan bioplastik,” jelasnya dalam keterangan yang diterima suarasurabaya.net pada Senin (28/8/2023).

Bioplastik yang dibuat itu berbahan dasar kitosan yang merupakan senyawa pada sisik ikan mujair yang diperoleh dari beberapa proses untuk bioplastik tidak mudah putus.

Selain itu, juga ada bahan dari pati jagung dengan gliserol, yang merupakan bahan tambahan yang berfungsi sebagai pemlastis untuk meningkatkan elastisitas bioplastik.

“Kami memilih ikan mujair karena ketersediaannya yang melimpah. Di mana ikan ini cenderung bersifat invasif dan mudah berkembang biak. Selain itu, peminat ikan mujair lebih sedikit dan harganya juga lebih murah sehingga dapat menekan angka produksi kami,” tutur Hamdani.

“Pembuatan bioplastik dimulai dari pencampuran seluruh bahan seperti pati jagung, aquades, gliserol, dan kitosan hingga homogen kemudian dilakukan pencetakan dan ditunggu hingga kering setelah dimasukan oven,” tambahnya.

Untuk mengetahui ketahanan produk bioplastik, tim peneliti biochitochromis Unair itu, melakukan uji laboratorium yang meliputi uji mekanik, yakni yang terdiri dari uji kuat tarik dan elongasi, tahan air, ketebalan, hingga biodegradasi. Serta, uji morfologi yang terdiri dari uji FTIR dan SEM.

Ia mengaku, pengembangan produk bioplastik tesebut tidak mudah, karena harus melakukan berbagai proses seperti menyaring serbuk sisik ikan dari air.

“Walaupun dengan berbagai kesulitan, kami berharap agar penelitian ini dapat memiliki hasil yang baik dan dapat membantu mengatasi permasalahan atas penggunaan plastik di masa depan,” ujarnya.

Sebagai informasi, atas inovasi bioplastik dengan memanfaatkan sisik ikan mujair tersebut, tim di bawah bimbingan Sapto Andriyono itu, berhasil lolos pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Kemdikbudristek.(ris/saf/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Sabtu, 4 Mei 2024
30o
Kurs