Jumat, 26 April 2024

PBB Berupaya Fasilitasi Ekspor Pangan dan Pupuk Rusia

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Kapal pengangkut biji-bijian berlayar di Laut Hitam. Foto: Antara/ Xinhua

Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan terus mendorong ekspor pangan dan pupuk Rusia sebagai bagian kesepakatan paralel dengan Inisiatif Biji-bijian Laut Hitam, pada Jumat (26/5/2023).

Dilaporkan Antara melansir Xinhua, Sabtu (27/5/2023), hal ini juga memungkinkan ekspor pertanian Ukraina dari pelabuhan-pelabuhan di Laut Hitam.

“Rebeca Grynspan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Konferensi PBB tentang Perdagangan dan Pembangunan bersama tim terus bekerja keras untuk menjamin implementasi penuh nota kesepahaman mengenai ekspor pangan dan pupuk Rusia,” ujar Stephane Dujarric, jubir Antonio Guterres Sekjen PBB.

Dujarric mengatakan PBB bekerja dengan Bank Ekspor-Impor Afrika untuk merancang platform pembiayaan perdagangan, guna memungkinkan transaksi yang efisien antara pengekspor pangan dan pupuk Rusia dengan pembeli Afrika.

Sementara Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan, Kamis (25/5/2023) mengatakan, kalau Rosselkhozbank bank Agricultural Rusia tidak terhubung dengan SWIFT, dan tidak ada kemajuan dalam implementasi atas masalah-masalah sistemis lain yang menghalangi ekspor pertanian Rusia. Maka dari itu, inisiatif Biji-bijian Laut Hitam juga harus mencari sejumlah alternatif.

“Jelas bahwa inklusi kembali bank-bank Rusia yang terlibat dalam perdagangan pupuk dan pangan, yang tidak terkena sanksi, akan memfasilitasi implementasinya. Namun, seperti yang Anda ketahui, hal itu bukanlah keputusan yang ada dalam kendali PBB sendiri,” tutur sang jubir PBB.

“Kami berupaya mendorong maju berbagai hal pada jalur yang berbeda, semuanya dengan tujuan yang sama untuk mendapatkan sebanyak mungkin pangan dan pupuk bagi mereka yang sangat membutuhkannya,” tambah Stephane Dujarric.

Diketahui, inisiatif biji-bijian Laut Hitam ditandatangani secara terpisah oleh Rusia dan Ukraina di Istanbul, dengan Turki dan PBB sebagai mediator pada 22 Juli 2022 lalu.

Kesepakatan yang awalnya berlaku selama 120 hari, diperpanjang pada pertengahan November 2022 selama 120 hari lagi hingga 18 Maret 2023.

Saat itu, Rusia hanya setuju memperpanjang kesepakatan selama 60 hari, hingga 18 Mei 2023. Kemudian pada 17 Mei, Rusia setuju memperpanjang kesepakatan selama 60 hari lagi.

Sebagai sebuah kesepakatan paralel, Rusia dan PBB menandatangani nota kesepahaman tentang fasilitasi ekspor pangan dan pupuk Rusia. (ant/bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
26o
Kurs