Rabu, 1 Mei 2024

Pemkot Daftarkan Surabaya Cross Culture Festival dalam KEN Kemenparekraf

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Salah satu penampilan saat Opening Show Surabaya Cross Culture International Folk Art Festival di Balai Kota Surabaya, Senin (17/7/2023) malam. Foto: Meilita suarasurabaya.net

Surabaya Cross Culture International Folk Art Festival (SCCIFAF) 2023 bakal menyusul tiga event kebanggaan lain untuk didaftarkan dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI tahun depan.

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyebut, event yang berhenti selama tiga tahun pandemi Covid-19 itu akan menyanding Festival Rujak Uleg yang sudah masuk KEN tahun ini, dan ditargetkan terdaftar lagi tahun depan. Bersama dua event lain Parade Juang dan Surabaya Vaganza.

“Surabaya Cross Culture ini berhenti 3 tahun, yang ikut banyak dan setelah pandemi belum banyak delegasi yang datang ke Surabaya. Mungkin Insya Allah setelah nanti tahun depan kita sudah daftarkan, tahun depan semakin banyak, kita masuk KEN lagi nanti seperti Festival Rujak Uleg,” ujarnya, Senin (17/7/2023) malam.

Eri menyebut, SCCIFAF pantas masuk KEN karena mampu mempromosikan budaya dan kesenian lokal Kota Surabaya ke mancanegara.

“Surabaya ini memiliki banyak budaya seperti tariannya dengan ragam berbagai macam berbeda-beda tapi tentang Surabaya. Setelah itu saya juga ingin menunjukkan bahwa Surabaya ini punya talenta mulai dari anak-anak hingga dewasa,” terangnya lagi.

Bahkan dari dua hari gelaran SCCIFAF, sudah ada tawaran dari Uzbekistan dan Kochi Jepang mengundang kesenian Surabaya untuk tampil di negaranya.

“Jadi tampil di luar negeri adalah Tari Remo, tapi ada modifikasi dan macam-macam. Tapi saya ada bangganya ketika semua budaya yang kita tampilkan menarik luar negeri untuk kita diajak kolaborasi ke sana. Artinya mengakui, budaya kita juga alhamdulillah nyaman, enak dilihat dan filosofi,” tandasnya.

Mendukung rencana Eri, Wiwiek Widayati Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga, serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya mengaku event SCCIFAF mampu mendongkrak ekonomi.

“Tadi pagi ada city tour. Yang pasti mereka pergi ke Surabaya Kriya Gallery, untuk beli oleh-oleh. Kuliner yang kita sediakan hari ini juga menjadi sesuatu daya tarik untuk mereka datang kembali,” jelasnya.

Selain oleh-oleh produk UMKM, kuliner, juga okupansi sejumlah hotel.

“Kita belum dapat angkanya yang pasti (jumlah okupansi) hotel. Jadi, ada yang pemain dia tidur di beberapa hotel. Ini juga ada beberapa yang juga dijual, oleh hotel untuk jadikan atraksi untuk ditawarkan kepada pengunjung orang di luar Surabaya yang ingin menikmati ini,” tandasnya.

Diketahui, usai gelaran Festival Rujak Uleg, Eri Cahyadi menyatakan akan mengajukan tiga event untuk didaftarkan KEN 2024. Mulai dari Festival Rujak Uleg didaftarkan ulang, Parade Juang, dan Surabaya Vaganza. (lta/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Rabu, 1 Mei 2024
26o
Kurs