Rabu, 1 Mei 2024

Pemprov Jatim Cegah Kebocoran Potensi PAD dengan E-Pasir Stockpile

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim bersama Thoriqul Haq Bupati Lumajang (sisi kiri) waktu meninjau Stockpile Pasir Terpadu di Desa Sumbersuko Kabupten Lumajang. Foto: Humas Pemprov Jatim.

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur (Jatim) meresmikan E-Pasir Stockpile (tempat penampungan sementara) Pasir Terpadu di Desa Sumbersuko, Lumajang. Tujuannya untuk mencegah kebocoran penerimaan pajak pasir.

Stockpile Pasir Terpadu seluas 11,4 hektare ini mulai dibangun sejak Februari 2022. Saat ini, stockpile tersebut mampu mewadahi 13 pemilik IUP OP dan menampung 37 pemilik stockpile (non IUP OP).

Gubernur Jatim mengapresiasi inovasi pembayaran pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB) berbasis elektronik yang diterapkan pada stockpile tersebut.

“Digitalisasi sistem yang dilakukan tidak hanya berguna untuk perpajakannya saja, tapi juga ter-manage lingkungannya dan ter-manage daya dukung alamnya termasuk akses infrastrukturnya,” ujar Khofifah, Selasa (11/7/2023).

Nantinya setiap truk pasir yang masuk ke stockpile diharuskan untuk tap kartu yang berisikan saldo. Sistem di aplikasi itu akan otomatis membukukan saldo di dalamnya untuk melakukan pembayaran pajak pasir.

Dengan demikian, maka penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) akan meningkat karena kebocorannya dapat diminimalkan.

Menurut Khofifah, Pemprov Jatim sebagai pihak yang menerbitkan izin stockpile terpadu dalam bentuk Izin Usaha Pertambangan Pengangkutan dan Penjualan (IUP-PP) perlu bersinergi dengan Pemkab Lumajang.

Termasuk dalam setiap proses penerbitan IUP Operasi Produksi (OP) sebagai syarat penyewa kavling di stockpile. Sinergi itu menjadi bagian penting untuk mengawasi seluruh kegiatan eksplorasi tambang.

Khofifah menyatakan kalau manajemen penambangan pasir di Lumajang ini penting dilakukan baik dari sisi penerimaan pendapatan atau upaya menjaga daya dukung alamnya.

Untuk diketahui, potensi penambangan pasir di Lumajang sendiri mencapai 183,69 hektar dengan kapasitas produksi mencapai 2,48 juta ton. Dari potensi itu, sebanyak 37 perusahaan yang beroperasi dengan IUP Eksplorasi dan 36 perusahaan dengan IUP Operasi Produksi.

Tingginya potensi penambangan pasir di Lumajang diharapkan Khofifah supaya diiringi penambahan titik stockpile. Hal ini karena padatnya stockpile yang ada sedangkan masih ada 63 lagi IUP yang sedang dalam proses WIUP, ekplorasi maupun peningkatan IUP OP.

Sementara itu, Thoriqul Haq Bupati Lumajang menyampaikan bahwa kehadiran stockpile pasir ini diharapkan menjadi inovasi yang mampu memperbaiki pengelolaan pertambangan pasir di Lumajang.

“Saya laporkan juga ke Ibu Gubernur rata-rata pajak pasir yang sebelum adanya stockpile ini kita terima Rp400 juta per bulan. Ini akan kami tingkatkan supaya tidak ada kebocoran lagi, karena saat ini perbulannya kami bisa terima pajak hingga Rp2 milliar per bulan,” ujar Thoriq. (wld/saf/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Rabu, 1 Mei 2024
29o
Kurs