Senin, 29 April 2024

Seekor Anak Gajah di PLG Minas Riau Mati Diduga Terinfeksi Virus

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Kondisi gajah bernama Rizki yang mengalami kematian di PLG Minas, Riau, 13 Agustus 2023. Foto: Antara/BB KSDA Riau

Seekor anak gajah berumur kurang lebih tiga tahun yang diberi nama Rizki dengan jenis kelamin betina, dinyatakan mati di Pusat Latihan Gajah Minas, Kabupaten Siak, Provinsi Riau.

Genman S Hasibuan Kepala Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Riau mengatakan gajah tersebut mati pada Sabtu (12/8/2023) sekitar pukul 07.00 WIB, diduga terinfeksi virus penyakit elephant endotheliotropic herves virus (EEHV).

“Tim medis langsung melakukan neukropsi dan secara patologi anatomi penyebab kematian diduga disebabkan oleh infeksi virus penyakit EEHV, ” kata Genman dalam keterangannya, Minggu (13/8/2023) yang dikutip Antara.

Sebagai informasi, gajah yang diberi nama Rizki itu lahir pada 18 September 2020 di PLG Minas dari induk gajah binaan bernama Nia.

Menurut Genman, sebetulnya pada Jumat (11/8/2023), Rizki seperti biasa melaksanakan aktivitas untuk dimandikan, diberi minum dan makanan. Selanjutnya digiring ke hutan untuk diangon (digembalakan) dengan kondisi sehat dan tidak ada tanda-tanda sakit yang terlihat.

Namun, sekitar pukul 17.00 WIB, Mahout (pawang gajah) mendatangi Rizki untuk digiring kembali dari hutan ke PLG Minas. Pada saat itu, Mahout melihat adanya pembengkakan di bagian wajah Rizki, sehingga langsung digiring kembali ke PLG Minas untuk dilakukan tindakan medis.

Selanjutnya Mahout melaporkan kondisi Rizki ke tim medis Balai BKSDA Riau di Pekanbaru. Dokter hewan memerintahkan Mahout memberikan penambahan makanan nutrisi, dan memandu Mahout untuk intensif mengawasi dan mengobservasi perkembangan kondisinya.

“Selama masa observasi itu, selain di bagian wajah yang terlihat bengkak, tidak ada perubahan yang nyata, namun pada 12 Agustus sekitar pukul 07.00 WIB gajah itu mati,” katanya.

Dari hasil pemeriksaan, kata dia, gajah tersebut mati karena terpapar EEHV yang ditandai dengan kondisi lidah cianosis (kebiruan), muka dan mata bengkak (udema), anus terbuka terdapat cairan berlendir.

Lalu pada bagian kulit terdapat banyak bintik darah dan pada bagian mesentrium dan eerosa mengalami perdarahan menyeluruh diseluruh rongga peritonium.

“Kondisi lambung, paru-paru, limpa dan usus besar mengalami perdarahan, hati mengalami pembengkakan (hepatomegali), selaput pada ginjal lengket dan mengalami perdarahan. Kondisi Jantung mengalami perdarahan yang luas di semua lapisan jantung (terlihat menghitam/ gosong),” ujarnya.

Selanjutnya, untuk memastikan penyebab kematian gajah itu, pada beberapa bagian organ yaitu jantung, hati, limpa, ginjal, paru-paru, lidah, usus besar, usus halus/kecil disisihkan dan akan diuji di laboratorium. (ant/bil/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
26o
Kurs