Rabu, 8 Mei 2024

98 Fakultas Kedokteran Berkumpul di Unusa, Dorong Kemajuan Pendidikan Dokter di Era Society 5.0

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Achmad Jazidie (kiri) Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) dan Budi Santoso ketua Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (FORDEK AIPKI) saat berada di Unusa, Jumat (16/2/2024). Foto: Risky suarasurabaya.net

Sebanyak 98 Fakultas Kedokteran di Seluruh Indonesia mendorong kemajuan pendidikan dokter melalui Forum Dekan Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (FORDEK AIPKI) yang diselenggarakan di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), pada Jumat (16/2/2024).

Budi Santoso Ketua AIPKI mengatakan, forum yang mengusung tema “Penguatan Sinergi dan Kolaborasi untuk Kemajuan Pendidikan Kedokteran Indonesia” itu, membahas tantangan kesehatan di era society 5.0. Ia mengatakan bahwa perkembangan teknologi perlu diadakan peninjauan sistem pembelajaran untuk menyiapkan dokter-dokter baru di zaman sekarang.

“Dokter perlu mengambil peran kepemimpinan serta pengembangan produk, dan pendidikan social-entrepreneurship dapat diaplikasikan pada revolusi industri mendatang, era 5.0,” ucapnya.

Budi mengatakan, seiring berkembangnya zaman, sistem perawatan kesehatan yang berubah cepat memerlukan kombinasi dari domain fisik, digital, dan biologis. Menurutnya, revolusi industri telah mempengaruhi banyak aspek kehidupan manusia secara signifikan.

“Dalam era dinamis ini, penting bagi institusi pendidikan kedokteran untuk bersatu dalam upaya meningkatkan standar pendidikan dan penelitian seperti integrasi teknologi dalam kurikulum, peningkatan kualitas pengajaran klinik, dan kolaborasi dengan industri kesehatan,” katanya.

98 Fakultas Kedokteran di seluruh Indonesia mendorong kemajuan pendidikan dokter melalui Forum Dekan Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (FORDEK AIPKI) yang diselenggarakan di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), pada Jumat (16/2/2024). Foto: Unusa

Mohammad Nuh Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis) menambahkan bahwa saat sangat diperlukan penguatan sinergi institusi pendidikan kedokteran untuk bisa mengikuti era revolusi 5.0.

“Diperlukan rekomendasi objektif mengenai penambahan dokter dan pelayanan kesehatan, seperti halnya inovasi teknologi layanan home care, personalized care, wellness and preventive care, end-of-life care,” ujarnya.

Sementara itu, Achmad Jazidie Rektor Unusa mengatakan, pihaknya akan selalu berperan aktif dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas di Indonesia.

“Ini merupakan tonggak penting dalam membangun pondasi yang kokoh untuk kemajuan pendidikan kedokteran di Indonesia. Para dekan dan akademisi fakultas kedokteran kembali ke kampus masing-masing dengan semangat baru untuk mewujudkan perubahan positif dalam dunia pendidikan kedokteran Indonesia,” sebutnya.

Seperti diketahui, pertemuan FORDEK AIPKI itu merupakan ajang tahunan yang diikuti oleh dekan-dekan Fakultas Kedokteran seluruh Indonesia. Fokus pertemuan tersebut, membahas perkembangan isu dan tantangan pendidikan kedokteran.(ris/iss)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Rabu, 8 Mei 2024
29o
Kurs