Senin, 29 April 2024

Dusun Sambirono Wetan Sidoarjo Kembali Banjir Berhari-Hari, Pemkab Tambah Pompa dan Penanganan Jangka Panjang

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Jalan Mawar Dusun Sambirono Wetan, Desa Sidodadi, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur (Jatim) dilaporkan kembali banjir berhari-hari, Minggu (7/1/2024). Foto: Nanang via WA SS

Genangan setinggi 30-40 centimeter dilaporkan kembali menggenangi Jalan Mawar Dusun Sambirono Wetan, Desa Sidodadi, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur (Jatim). Banjir sebelumnya sempat terjadi berhari-hari pada pertengahan Desember 2023 lalu.

Nanang Wigiatmoko warga setempat, pada Minggu (7/1/2024), melaporkan kepada Radio Suara Surabaya kalau air sudah menggenangi kawasan tersebut sejak Rabu (3/1/2024), atau sudah empat hari.

Dia mengatakan kalau tak kunjung dilakukan penanganan, banyak warga yang aktivitas sehari-hari bakal terganggu, terutama sekolah di sana.

“Hari Senin ini kan banyak anak sekolah, itu kalau gak ditanggulangin ya kasihan dong. Itu badan penanggulangan banjir daerah (harusnya melakukan) penyedotan atau gimana gitu,” uajrnya waktu mengudara.

Nanang juga menceritakan, ada dua lansia yang berumur sekitar 70an tahun di lokasi banjir, sehingga harus secepatnya ditangani untuk jangka panjang. “Pemerintah desa kan tangan kanannya dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab Sidoarjo), gak peduli sama sekali gitu,” ucapnya.

Diakuinya juga kalau kawasan tersebut memang termasuk daerah cekung, sehingga banjir sangat sering terjadi. Untuk itu, dia minta segera dilakukan penanganan jangka panjang oleh Pemkab Sidoarjo.

“Ada sungai tapi jadi menyempit karena pembangunan perumahan. Harusnya pemerintah turun dan ngobrol sama developer-nya,” tandasnya.

Sementara itu, Anis Rohmawati warga RT 8 setempat kembali mengulangi rutinitasnya saat hujan melanda wilayah tersebut. Yaitu menguras genangan air di rumah bagian belakang rumahnya.

“Iya masuk, hari ini saja nguras karena kembali ngerembes. Kalau kendaraan ugal-ugalan itu pasti masuk ke rumah. Butuh bertimba-timba buat nguras airnya,” kata Anis kepada suarasurabaya.net.

Anis mengungkapkan, banjir pada hari Rabu kemarin tingginya sekitar setinggi lutut orang dewasa. Namun hari ini sudah mulai berkurang, terutama di sekitaran rumahnya yang berada di ujung Jalan Mawar.

“Tapi yang di tengah-tengah jalan itu masih tinggi mas, sekita se-betis,” imbuhnya.

Hal yang sama juga diutarakan Shinta warga Dusun Sambirono Kulon. Meski ia bukan warga sekitar, namun Shinta kerap melewati akses Jalan Mawar setiap harinya.

Aktivitas warga tentu terhambat ketika banjir melanda Jalan Mawar. Shinta sendiri mengaku banyak pengendara motor yang mogok usai melintas di jalan itu.

“Ya ganggu banget, banyak yang mogok setelah lewat itu. Terus baju jadi basah semua,” katanya.

Sedangkan Dwi Eko Saptono Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (PU BMSDA) waktu dikonfirmasi menjelaskan, pihaknya sudah memasang dua unit pompa air sejak lama disana. Pemasangan tersebut, karena kawasan setempat masuk kategori rawan bencana banjir.

Namun, karena kondisi daerah yang cekung ditambah sungai avur pembuangan air daya tampungnya kecil, maka kurang maksimal.

“Kami nanti akan tambah tiga pompa air, dapat bantuan dari balai besar juga. Jadi nanti total ada lima pompa air untuk penyedotan,” ujarnya waktu dikonfirmasi suarasurabaya.net terkait banjir tersebut.

Selain berencana menambah pompa, pihaknya juga akan memanfaatkan dua rumah pompa di anak avur Bringinbendo dan sisi barat Sidodadi untuk pembuangan air.

“Kami juga tambah dengan pembukaan slot balok di pintu air sekitar kurang lebih 80 centi, artinya nanti debit bisa terkurangi 70 sampai 60 centimeter,” kata Dwi.

Untuk rencana jangka panjang, lanjutnya, Pemkab Sidoarjo akan melakukan betonisasi di kawasan tersebut supaya sistem drainase juga jadi lebih optimal.

“Tadi pagi kita sudah komunikasi dengan Kepala Desa, soal rencana peningkatan jalan jadi beton. InsyaAllah Maret/April kita mulai. Sehingga nanti genangan di jalan juga dapat dikurangi,” jelasnya.

Adapun untuk pekerjaan rumah lain selain betonisasi, pihaknya juga akan berkomunikasi dengan pihak perumahan terkait lebar sungai yang disebut berkurang imbas pembangunan.

“Rencananya kita juga akan optimalkan rumah pompa Bringinbendo satu karena di sana ada (avur) yang salurannya bottleneck dan itu crossing dengan rel kereta api. Itu juga nanti kita segera koordinasi dengan KAI Daop 8,” jelasnya. (bil/wld/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
27o
Kurs