Kamis, 2 Mei 2024

Lebaran Berpotensi Digelar Serentak, LFNU Jatim Akan Pantau Hilal di 30 Titik

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Ilustrasi - Melihat hilal untuk menentukan awal Ramadan dan Idulfitri. Foto: BMKG

Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Jawa Timur akan menggelar rukyatul hilal atau pemantauan hilal di 30 titik kabupaten/kota sore nanti menjelang magrib, Selasa (9/4/2024) hari ini.

Fathurrozi Sekretaris LFNU Jatim mengatakan, rukyatul hilal akan dimulai pada saat mata hari terbenam atau ketika memasuki waktu ibadah salat magrib.

“Rukyatul Hilal akan dimulai ketika mata hari terbenam atau ketika maghrib. Persiapannya jam 15.00 WIB sudah kita siapkan alat yang akan digunakan untuk meneropong bulan,” kata Fathurrozi ketika dikonfirmasi, Selasa siang.

Secara astronomi, lanjut Fathurrozi, posisi hilal pada lazimnya sudah mencapai di ketinggian lima derajat dengan sudut elongasi 8-9 derajat di akhir Bulan Ramadan ini.

“Lazimnya, sebelum kita melakukan rukyat, kita menghitung dulu prakondisi, posisi hilal di atas ufuk atau di bawah ufuk. Dan pada akhir Ramadan ini atau jelang penentuan 1 Syawal kondisi hilal sudah diatas ufuk dan sudah berkisar di antara lima derajat lebih,” jelasnya.

Dengan begitu, diprediksi ketinggian hilal telah memenuhi kriteria penentuan 1 syawal pemerintah, yakni tinggi hilal tiga derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat. Dan lebaran berpotensi berlangsung besok.

“Artinya InsyaAllah hilal kemungkinan besar akan terlihat sehingga 1 Syawal itu keesokan harinya pada Rabu 10 April 2024,” tuturnya.

Fathurrozi berharap cuaca Jatim cerah menjelang maghrib nanti supaya proses pemantauan hilal bisa berjalan lancar tanpa terutup awan mendung.

“Bila terjadi penghalang mendung atau hujan, seumpama di seluruh Jatim itu melaporkan ke kita tidak dapat melihat hilal karena mendung atau hujan pada saat rukyatul hilal, itu akan dilaporkan sebagaimana adanya kepada PBNU,” tandasnya.

Berikut ini adalah Ke-30 titik pelaksanaan rukyatul, di antaranya di POB Sunan Kaliwining, Jember; MAN 3 Kediri; Observatorium Jokotole IAIN Madura; Balai Rukyat NU Condrodipo Gresik; Balai Rukyat Ibnu Syatir PP Al Islam Ponorogo dan Madrasah Darussalam Mojokerto.

Pantai Taneros Sumenep; Masjid Agung At Taqwa Bondowoso; Pantai Mbah Drajid Yosowilangun Lumajang; Bukit Wonocolo, Kedewan, Bojonegoro; Ponpes Bayt Al Hikmah, Kota Pasuruan.

Lalu di Pantai Kalbut Kabupaten Situbondo; Pantai Pancur Alas Purwo Tegaldlimo Banyuwangi; Bukit Gumuk Klasi Indah; Menara Rakyat Banyurip Senori Tuban dan Balai Rukyat NU Jabung Mojokerto.

Kemudian POB Masjid Jamik PP Denanyar, Jombang; Pantai Paseban Kencong Jember; Pucuk Pelangi Sumberboto Wonotirto, Blitar; Banjarsari, Blitar; Pantai Srau Pacitan; Pelabuhan Tadden, Sampang; Twin Tower B UINSA (OASA); Pantai Duta Paiton, Probolinggo dan Tanjung Kodok, Lamongan.

Lalu Pelabuhan Kalbut semiring Mangaran Situbondo; RSI Siti Hajar lantai 10, Sidoarjo; Pusat Observasi Bintang (POB) Lembaga Falakiyah NU Mojokerto Raya, dan sejumlah titik lainnya.(wld/saf/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 2 Mei 2024
32o
Kurs