Senin, 6 Mei 2024

Menkeu Sebut Penyaluran Gaji dan THR PNS Tahun Ini Capai Rp70,7 Triliun

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Sri Mulyani Menteri Keuangan menyampaikan keterangan saat konferensi pers APBN KiTa edisi April 2024 di Jakarta, Jumat (26/4/2024). Foto: Kemenkeu Sri Mulyani Menteri Keuangan menyampaikan keterangan saat konferensi pers APBN KiTa edisi April 2024 di Jakarta, Jumat (26/4/2024). Foto: Kemenkeu

Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan mengatakan penyaluran gaji dan tunjangan hari raya (THR) aparatur sipil negara (ASN) mencapai Rp70,7 triliun per akhir Maret, yang tumbuh signifikan 42,8 persen dibandingkan realisasi tahun lalu sebesar Rp49,5 triliun.

Dilansir Antara, secara rinci, realisasi belanja pegawai kementerian/lembaga (K/L) terdiri dari gaji dan tunjangan sebesar Rp38,7 triliun, tunjangan kinerja (tukin), honorarium, lembur, dan lain-lain mencapai Rp18,5 triliun serta THR sebesar 13,5 triliun.

Sementara itu, Sri Mulyani juga menjelaskan bahwa terdapat dua faktor yang menyebabkan peningkatan tersebut. Pertama, yaitu kenaikan gaji ASN/TNI/Polri delapan persen dan pensiunan 12 persen yang berdampak pada pengeluaran belanja K/L tiap bulan.

“Makanya kalau kita lihat belanja 2024, (banyak) untuk pegawai dalam empat tahun terakhir,” kata Sri Mulyani, saat konferensi pers APBN KiTa di Jakarta, Jumat (26/4/2024).

Kemudian, faktor berikutnya ialah penyaluran THR pada Maret yang bertepatan dengan momen Idulfitri. Pada penyaluran THR tahun ini, Pemerintah memutuskan untuk memberikan tukin secara penuh atau 100 persen, berbeda dengan tahun lalu yang nilai tukinnya hanya diberikan sebesar 50 persen.

“Ini yang menyebabkan Januari hingga Maret tahun ini kita sudah membelanjakan Rp70,7 triliun, jauh lebih besar dari rata-rata empat tahun terakhir,” jelas Menkeu.

Diketahui, realisasi belanja pegawai K/L selama empat tahun terakhir secara berturut-turut yaitu Rp48,8 triliun (2021), Rp50,3 triliun (2022), Rp49,5 triliun (2023), dan Rp70,7 triliun (2024).

Adapun realisasi belanja pemerintah pusat pada triwulan I-2024 secara keseluruhan terdiri dari belanja K/L sebesar Rp222,2 triliun serta belanja non-K/L Rp205,4 triliun.

Realisasi belanja K/L tersebut setara dengan 20,4 persen dari pagu yang disalurkan untuk bantuan program sembako, penyaluran bansos, dan dukungan pelaksanaan pemilu.

Sementara belanja non-K/L terealisasi sebesar 14,9 persen dari pagu, yang digunakan untuk realisasi subsidi energi dan pembayaran manfaat pensiun.

Dalam kesempatan itu, Bendahara Negara juga mengatakan realisasi belanja pemerintah pusat per 31 Maret 2024 telah mencapai Rp427,6 triliun atau setara 17,3 persen dari pagu anggaran Rp2.467,5 triliun.

“Sampai dengan kuartal I, yaitu 31 Maret, kita telah membelanjakan untuk pemerintah pusat sebesar Rp427,6 triliun,” kata Sri Mulyani.

Realisasi tersebut tumbuh signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, yakni sebesar 23,1 persen (year-on-year/yoy) dari Rp347,3 triliun pada 2023.

Menkeu menjelaskan peningkatan tersebut dipengaruhi oleh belanja musiman seperti pemilu. Penyelenggaraan pemilu bukan agenda yang dilaksanakan tiap tahun, dan pada Pemilu 2024 ini, dilaksanakan pada rentang waktu Januari hingga Maret. (ant/sya/bil/faz)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Senin, 6 Mei 2024
28o
Kurs