Sabtu, 4 Mei 2024

PBB Serukan Penyelidikan Kredibel Terkait Laporan Kuburan Massal Gaza

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Seorang anak laki-laki berlutut di dekat kuburan para korban tewas dalam konflik Hamas-Israel di kota Rafah, Jalur Gaza selatan, pada Selasa (30/1/2024). Foto: Xinhua

PBB menyebut laporan kuburan massal di Gaza sebagai sesuatu hal yang sangat meresahkan. Mereka menyerukan penyelidikan yang kredibel terhadap beberapa lokasi kuburan itu berada.

“Alasan lainnya adalah, jika kita memerlukannya, agar semua tempat ini diselidiki sepenuhnya, dengan cara yang kredibel dan independen,” kata Stephane Dujarric juru bicara PBB dilansir Antara, Selasa (23/4/2024).

Sebelumnya, sedikitnya 283 jasad dari kuburan massal di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis.

Sebuah kuburan massal ditemukan di halaman rumah sakit tersebut pada Sabtu (20/4/2024), setelah tentara Israel mundur dari kota tersebut pada 7 April menyusul serangan darat selama empat bulan.

Dujarric mengatakan bahwa gencatan senjata diperlukan untuk mengakhiri konflik di Gaza. Ia menegaskan kembali perlunya meningkatkan akses bagi pekerja kemanusiaan, menjaga rumah sakit, dan membebaskan sandera.

Israel melancarkan serangan brutal ke Jalur Gaza sejak serangan lintas batas yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, yang menurut Tel Aviv telah menewaskan hampir 1.200 orang.

Sedikitnya 34.151 warga Palestina sejak saat itu telah tewas, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, sementara 77 ribu lainnya luka-luka di tengah kehancuran massal dan kelangkaan kebutuhan bahan pokok.

Perang Israel telah memaksa 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kelangkaan akut bahan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur daerah kantong itu telah rusak atau hancur, menurut PBB. (ant/sya/saf/ham)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Sabtu, 4 Mei 2024
26o
Kurs