Jumat, 3 Mei 2024

Pemkot Surabaya Mulai Sosialisasi Penerimaan Siswa Inklusi dengan Sistem Zonasi

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Yusuf Masruh Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya. Foto: Meilita suarasurabaya.net

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mulai melakukan sosialisasi penerimaan siswa inklusi pada sekolah negeri untuk tahun ajaran baru 2024/2025.

Yusuf Masruh Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya menyebut, sosialisasi dilakukan pada jenjang SD dan SMP.

Selain sosialisasi, Dispendik juga melakukan pendampingan terhadap guru kelas satu. Tujuannya memberi bekal tentang tata cara pendaftaran anak berkebutuhan khusus (ABK) di setiap sekolah.

“Kemarin sudah ada pendampingan untuk guru-guru kelas satu. Harapan kami nanti, minimal dasar psikologis anak paham. Jadi ketika nanti ada anak inklusi yang ikut, nah itu nggak bingung,” kata Yusuf lewat keterangan pers Diskominfo Surabaya, Jumat (16/2/2024).

Nantinya setiap kepala sekolah diminta melakukan sosialisasi pada orang tua murid mengenai penerimaan siswa inklusi.

Sembari, Dispendik Surabaya juga akan menyiapkan sarana dan prasarana (sarpras) untuk kegiatan belajar mengajar siswa inklusi secara bertahap.

“Kita (lakukan) bertahap. Nanti kan, jam mengajarnya juga nggak sama dengan yang anak-anak yang reguler. Karena dibutuhkan interaksi, waktu, dan model-model (pembelajaran) khusus, artinya setiap sekolah nantinya akan menyiapkan skema masing-masing,” jelasnya.

Yusuf menyebut, penerimaan siswa ABK nantinya dilakukan dengan sistem zonasi melalui jalur afirmasi, yaitu 15 persen dari kuota Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

“Agar tidak terlalu jauh, karena mereka (ABK) perlu pendampingan. Sebab, jarak rumah dengan sekolah juga berpengaruh bagi anak-anak,” imbuhnya.

Sebelumnya, Yusuf mengatakan, penerimaan siswa inklusi bagian dari mendukung program Wali Kota Sudabaya dalam mewujudkan Surabaya Kota Layak Anak (KLA) Dunia.

Salah satu indikator, harus memberikan hak yang sama terhadap anak inklusi dalam mengakses pendidikan.

“Harapannya sekolah menjadi ramah, nyaman dan menyenangkan dalam semua pembelajaran, dasarnya adalah lingkungannya disekolah yang bersifat rekreatif tapi edukatif,” tandasnya. (lta/dan/iss)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 3 Mei 2024
29o
Kurs