Kamis, 22 Mei 2025

Korea Utara Akui Kirim Tentara untuk Perang di Ukraina sebagai Bagian Kerja Sama dengan Rusia

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Arsip - Vladimir Putin Presiden Rusia (kiri depan) dan Kim Jong Un pemimpin Korea Utara (kanan depan) saat mengunjungi pusat peluncuran antariksa Vostochny di Timur Jauh Rusia (13/9/2023). Foto: Antara Arsip - Vladimir Putin Presiden Rusia (kiri depan) dan Kim Jong Un pemimpin Korea Utara (kanan depan) saat mengunjungi pusat peluncuran antariksa Vostochny di Timur Jauh Rusia (13/9/2023). Foto: Antara

Korea Utara, untuk pertama kalinya, mengakui telah mengirimkan tentaranya membantu Rusia berperang melawan pasukan Ukraina. Pyongyang berdalih pelibatan pasukannya itu dilakukan berdasarkan sebuah perjanjian kerja sama pertahanan bilateral dengan Moskow.

Dilansir Antara, Korean Central News Agency (KCNA) menyebut pasukan Korut yang dikirimkan itu turut andil “membebaskan wilayah Kursk menurut instruksi” dari Kim Jong Un Pemimpin Korea Utara, yang memutuskan mengizinkan militer negaranya terlibat di perang Rusia-Ukraina.

Pasukan Korut tersebut “membuat kontribusi penting dalam menghancurkan kuasa neo-Nazi Ukraina” dengan menunjukkan “heroisme massal, keberanian tak tertandingi, dan jiwa rela berkorban,” sebut laporan KCNA yang dikutip Antara, Senin (28/4/2025).

Laporan tersebut, mengutip pernyataan tertulis Komisi Militer Pusat Partai Pekerja Korea yang dirilis, Minggu (27/4/2025), dan diterbitkan setelah Rusia mengkonfirmasi untuk pertama kalinya keterlibatan tentara Korut dalam perang melawan Ukraina.

Dalam sebuah telekonferensi dengan Vladimir Putin Presiden Rusia, Sabtu (26/4/2025), Valery Gerasimov Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia melaporkan bahwa Moskow berhasil merebut kembali sebagian wilayah Kursk yang sempat diduduki Ukraina dalam serangan ofensif kejutan Agustus tahun lalu.

Berakhirnya operasi untuk membebaskan Kursk itu “menunjukkan tingginya tingkat strategis atas persahabatan militan yang kuat” antara Korea Utara dan Rusia serta mencerminkan “aliansi dan hubungan bersaudara” antara rakyat kedua negara, kata komisi militer Korut.

Perjanjian Kerja Sama Strategis Komprehensif yang ditandatangani Kim dan Putin pada Juni 2024 tersebut mencantumkan pasal terkait komitmen membantu satu sama lain jika salah satu pihak diserang.

Selain itu, Pyongyang memandang aktivitas militer Korea Utara di Rusia “sepenuhnya sesuai dengan semua pasal dan semangat Piagam PBB serta hukum-hukum internasional lainnya”.

Menurut KCNA, Kim Jong Un menegaskan bahwa siapapun yang “berjuang demi keadilan adalah pahlawan dan duta dari kehormatan tanah air”.

Ia menambahkan bahwa sebuah monumen untuk menghormati “heroisme dan keberanian” para tentara Korut di Rusia itu akan segera dibina di Pyongyang.

Pemimpin Korut turut mengisyaratkan negaranya akan menerapkan langkah-langkah untuk “memberi keutamaan dalam penanganan dan perlakuan terhadap keluarga tentara pemberani yang ikut dalam perang tersebut”.

Meski demikian, KCNA tidak menyebutkan dalam laporannya berapa jumlah tentara Korut yang diterjunkan untuk membantu Rusia di Ukraina.

Pyongyang juga diyakini telah menerima bantuan teknis dari Moskow terkait pengembangan alutsista sebagai imbalan atas bantuan personel militer dalam perang di Ukraina itu. (ant/dra/bil/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Mobil Terbakar Habis di KM 750 Tol Sidoarjo arah Waru

Surabaya
Kamis, 22 Mei 2025
32o
Kurs