Minggu, 19 Mei 2024

Reformasi Persepakbolaan Pilihan Untuk Prestasi Sepak Bola Nasional

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan

Reformasi persepakbolaan nasional adalah pilihan yang harus diambil untuk membangun prestasi sepakbola nasional di masa depan.

Semua pihak harus mendukung langkah ini dan berani berkorban. Ini adalah pil pahit yang harus kita telan agar sepakbola nasional bisa sehat dan berkembang.

“Saya yakin seluruh pencinta bola ingin persepakbolaan di Tanah Air makin maju,” kata Jokowi Presiden sebelum melakukan Kick Off Turnamen Piala Presiden di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Minggu (30/8/2015) di Gianyar, Bali seperti dalam release yang diterima suarasurabaya.net.

Selain beberapa Menteri Kabinet Kerja, turut menyaksikan acara ini antara lain Gubernur Bali, Bupati Gianyar, anggota Tim Transisi Reformasi Tatakelola Sepakbola Nasional, dan beberapa pengurus Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).

Menurut Presiden, reformasi sepakbola memerlukan langkah besar, kesabaran dan pengorbanan. Tidak apa-apa sekarang kita diberi sanksi oleh FIFA, tidak bisa bertanding di dunia internasional daripada kita kalah terus.

Indonesia juga bukan negara pertama yang diberi sanksi FIFA. Sanksi serupa juga pernah dialami negara-negara lain seperti Australia, Iran, Spanyol dan Brunei Darusalam ketika mereka melakukan pembenahan sepak bolanya.

Piala Presiden diharapkan menjadi ajang persatuan kembali pegiat sepakbola tanah air. Turnamen akan mempertandingkan 38 partai. Babak final rencananya akan diselenggarakan di Stadion Bung Karno, Jakarta pada 18 Oktober 2015.

Piala Presiden 2015 terdiri dari empat grup berdasar tuan rumah, yaitu Bali, Makasar, Malang dan Bandung. Di Bali akan bertanding Bali United, Persija, Mitra Kukar dan Persita Tangerang.
Selain Piala Presiden, turnamen sepakbola nasional lain yang tengah berlangsung adalah Piala Kemerdekaan. (jos/dwi)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Minggu, 19 Mei 2024
28o
Kurs