Jumat, 29 Maret 2024

Eko Yuli Irawan Sumbang Perak Olimpiade Tokyo untuk Indonesia

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Selebrasi lifter Indonesia Eko Yuli Irawan sesuai meraih medali perak kelas 61 kg Putra Grup A Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum, Tokyo, Jepang, Minggu (25/7/2021). Eko Yuli berhasil mempersembahkan medali perak dengan total angkatan 302 kg. Foto: Antara

Eko Yuli Irawan Lifter Indonesia menyumbangkan medali perak untuk tim Merah Putih dalam Olimpiade Tokyo.

Misi Eko Yuli Irawan untuk menebus medali emas Olimpiade gagal terwujud setelah kalah bersaing dengan Li Fabin lifter China.

Eko hanya mampu finis di posisi ke-2 kelas 61 kilogram putra dengan total angkatan 302 kilogram, dengan snatch 137 kilogram dan clean and jerk 165 kilogram.

Berdasarkan catatan resmi Olimpiade yang dilansir Antara, Minggu (25/7/2021), Li Fabin merebut medali emas dengan total angkatan 313 kilogram (snatch 141 kilogram dan clean and jerk 172 kilogram).

Sementara, Son Igor Lifter Kazakhstan berhak atas medali perunggu dengan total angkatan 294 kilogram (snatch 131 kilogram dan clean and jerk 163 kilogram).

Persaingan perebutan medali emas kelas 61 kilogram putra sudah terasa sejak awal antara dua juara dunia, Eko Yuli Irawan dan lifter asal China Li Fabin.

Eko Yuli Irawan mengawali angkatan snatch dan sukses membuka angkatan pertamanya seberat 137 kilogram. Sementara, Li Fabin gagal pada angkatan pertamanya dengan berat beban yang sama.

Eko Yuli mencoba menaikkan beban menjadi 141 kilogram pada kesempatan kedua. Sayangnya, barbel tersebut gagal dia angkat dengan sempurna.

Pertandingan kian menegangkan ketika Li Fabin sukses mengangkat snatch 137 kilogram pada kesempatan keduanya sebelum menaikkan bebannya menjadi 141 kilogram pada percobaan ketiga.

Eko gagal membayar kegagalan pada kesempatan kedua karena dia lagi-lagi tidak berhasil melakukan angkatan snatch 141 kilogram pada percobaan ketiganya sehingga angkatan snatch terbaik Eko hanya 137 kilogram, sementara Li Fabin 141 kilogram.

Pada kategori clean and jerk, Eko berhasil mengawali angkatan seberat 165 kilogram. Demikian pula dengan Li Fabin yang membuka angkatan 166 kilogram.

Li Fabin kembali sukses melakukan clean and jerk 172 kilogram pada percobaan kedua sekaligus mencatatkan rekor Olimpiade. Sementara itu, Eko gagal dengan clean and jerk seberat 177 kilogram.

Lifter kelahiran Lampung itu pun harus puas dengan medali perak seusai gagal melakukan clean and jerk 177 kilogram pada percobaan terakhir.

Ini menjadi medali kedua bagi Indonesia di Olimpiade Tokyo untuk cabang olahraga angkat besi. Sebelumnya, lifter Windy Cantika menyumbangkan medali perunggu di kelas 49 kilogram putri.(ant/tin/den)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
31o
Kurs