Jumat, 19 April 2024

Ganda Putra Fajar/Rian Sabet Gelar All England untuk Pertama Kalinya

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menjuarai All England untuk pertama kali setelah mengalahkan pasangan Hendra Setiawan/Mohammad di babak final, Minggu (19/3/2023). Foto: PBSI

Pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto mengukir sejarah dengan menjuarai turnamen BWF Super 1000 All England untuk pertama kalinya setelah mengalahkan rekan senegara Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan pada babak final di Birmingham, Inggris, Minggu (19/3/2023).

Melansir Antara, pasangan peringkat satu dunia itu resmi mengangkat piala, setelah menang dalam dua gim langsung 21-17, 21-14 yang dicatatkan hanya dalam durasi 34 menit.

Jalannya pertandingan diawali dengan beberapa kesalahan dari Rian. Poin pertama The Daddies didapatkan dari kesalahan Rian yang gagal mengembalikan kok hasil pukulan Ahsan karena membentur net.

Tak lama berselang, Rian kembali membuat kesalahan dari pengembalian yang lagi-lagi membentur net. Namun awal yang buruk segera dikoreksi oleh Rian yang bermain lebih rapih pada zona belakang.

Fajar/Rian tampil lebih enerjik dengan melakukan serangan-serangan berani untuk meredam perlawanan Hendra/Ahsan.

Skor yang semula tertinggal, kini berbalik unggul menjadi 7-4 dan terus meningkat hingga 13-8.

Faktor power menjadi andalan Fajar/Rian untuk memegang keunggulan. Sementara Hendra/Ahsan yang lebih bermain aman, justru menjadi bulan-bulanan juniornya yang gemar memberikan pukulan keras dan tajam.

Smes menyilang dari Rian yang mengarah pada Hendra membawa pasangan Fajar/Rian mengamankan poin kemenangan di gim pertama.

The Daddies masih konsisten dengan permainan ritme lambat dan tak banyak mengumbar smes pada Fajar/Rian di gim kedua. Sayangnya strategi tersebut masih buntu untuk merebut keunggulan, sehingga gim kedua diawali dengan keunggulan 4-0 bagi Fajar/Rian.

Meski begitu, penempatan arah pukulan yang akurat dan tenang dari The Daddies cukup membuat Fajar/Rian harus bekerja keras mengejar kok.

Pukulan dan dropshot tipuan yang dilayangkan The Daddies menjadi senjata mereka untuk mengimbangi Fajar/Rian yang mengandalkan kecepatan dan kekuatan. The Daddies sanggup membayangi skor lawan, namun belum bisa membalikkan keadaan hingga paruh kedua.

Keunggulan terus dipertahankan Fajar/Rian dan selisih poin pun semakin melebar dengan skor 8-6, 10-8, 14-8, 18-10, dan 20-14.

Namun saat menyentuh match point, sebuah insiden terjadi saat Ahsan mengalami cedera setelah melakukan pengembalian yang memaksanya memutar tubuh bagian bawah. Akibatnya, lutut kaki kiri Ahsan mengalami cedera yang memaksanya keluar dari lapangan dan meminta penanganan dari tim medis.

Setelah melakukan observasi, umpire sempat mengumumkan bahwa Ahsan mundur. Namun seketika pernyataan tersebut dibatalkan setelah Ahsan meminta untuk terus bermain mengingat skor sudah mencapai match point.

Akhirnya pertandingan kembali dilanjutkan, namun dengan umpan-umpan kecil di depan net akhirnya Fajar/Rian mengamankan poin kemenangan secara mudah.(ant/ihz/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 19 April 2024
30o
Kurs