Sabtu, 4 Mei 2024

Ini Janji Setahun Pertama Risma-Whisnu di Periode Kedua

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Tri Rismaharini dan Whisnu Sakti Buana Walikota dan Wakil Walikota Surabaya terpilih saat memberikan keterangan pers, Minggu (14/2/2016). Foto: Abidin suarasurabaya.net

Usai dilantik pada Rabu (17/2/2016) nanti, Tri Rismaharini dan Whisnu Sakti Buana Walikota dan Wakil Walikota Surabaya terpilih, akan langsung fokus menyelesaikan 4 hal pembangunan Surabaya di tahun pertama periode 2016-2020.

Dalam keterangan persnya Minggu (14/2/2016), duet kepala daerah yang diusung PDI Perjuangan ini akan meningkatkan kualitas SDM pemuda, menyelesaikan infrastruktur, Pendidikan, dan antisipasi banjir.

Peningkatan Kualitas SDM

Risma-Whisnu akan memperbanyak bea siswa, membuka latihan kerja, bekerjasama dengan beberapa perusahaan agar anak muda Surabaya bisa mandiri berwirausaha.

“Setiap tahun kami akan lahirkan 75 dokter-dokter di Surabaya dengan bea siswa. Nanti kita sebar ke daerah lain untuk praktiknya. Saya sudah komunikasi dengan Garuda Indonesia dan perusahaan lain, untuk mencatak anak muda menjadi juragan,” kata Risma.

Akses Infrastruktur

Menurut Risma, dua minggu yang lalu Pemkot Surabaya sudah sepakat dengan Departemen Perhubungan, bahwa Trem mulai bisa ditender. “Insyaallah pertengahan tahun keluar pemenang dan bisa dikerjakan pada pertengahan tahun ini,” ujarnya.

Kemudian, menurut dia, infrastruktur pembangunan Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) dan Jalan Lingkar Luar Timur (JLLT), serta Frontage Road Jl. A Yani selesai tahun ini.

“Untuk Lingkar Luar Barat, kita berharap Pelindo III bisa membantu dari Teluk Lamong sampai dengan jalan raya Benowo, mudah-mudahan tahun ini kelar. Supaya operasional Teluk Lamong maksimal. Saya sudah ketemu Direktur Pelindo III dan sepakat selesaikan tahun ini,” katanya.

Untuk jalan Merr, kata Risma, dia berharap tahun ini juga selesai. Sebab, Merr agak sulit pembebasan lahannya karena banyak tumpang tindih kepemilikan lahan. “Kita harus hati-hati,” katanya.

Pendidikan

Risma-Whisnu berharap berharap pendidikan SMA dan SMK tetap bisa dikelola Pemkot Surabaya. Caranya dengan menempuh jalur legal formal dan Judicial Review ke Mahkamah Konstitusi terkati aturan SMA/SMK dikelola Provinsi.

“Mungkin ini akan dibahas di kepresidenan, karena kami sudah kirim surat ke sana. Mumpung peratura Presiden (PP) belum ada. Karena itu yang mengatur,” kata Risma.

Risma juga mengupayakan komunikasi ke Presiden terkait biaya sekolah SMA/SMK ini jika tetap dikelola Pemkot.

“Apa ada jaminan kalau kita memberi dana, tapi sekolah tidak ada pungutan. Pemkot itu dalam di bawah kontrol. Apa ada jaminan tidak ada pungutan. Kami melakukan komunikasi ke kantor kepresidenan nanti diatur di PP atau apa,” katanya.

Antisipasi Banjir

Karena menurut ramalan akan ada Badai La Nina, maka Risma juga akan konsentrasi untuk pematusan. Menurut Risma, banjir yang mengepung beberapa wilayah Surabaya kemarin merupakan dampak dari Kali Surabaya.

“Mulai Jambangan, Warugunung, Karang pilang, Sukolilo, Keputih itu akibat luapan kali Surabaya. Saya akan konsultasi ke kementerian PU, karena sedimen di Kali Surabaya sangat tebal sekali,” katanya.

Selain 4 konsentrasi pembangunan itu, Risma-Whisnu juga akan menyelesaikan polemik kaki Jembatan Suramadu sisi Surabaya. Pihaknya akan mengembalikan hak warga pemilik tanah di sana yang tidak bisa sertifikasi karena terkendala sampai sekarang.(bid/dop)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Sabtu, 4 Mei 2024
26o
Kurs