Kamis, 25 April 2024

Megawati Minta Calon Kepala Daerah PDIP Sanggup Jadi Pemimpin di Masa Krisis Covid-19

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Megawati Soekarno Putri melakukan pidato penutupan Rakernas I PDIP, Minggu (12/1/2020) malam. Foto: Istimewa

Megawati Soekarnoputri Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) meminta agar para calon kepala daerah yang diusung partainya bisa menunjukkan diri sebagai pemimpin yang pas di masa krisis pandemi covid-19, mengarahkan serta mengayomi rakyatnya di daerah.

Kata Megawati, saat ini diperlukan sosok pemimpin daerah yang memiliki fighting spirit, sosok yang tidak mudah menyerah di dalam menghadapi ujian dan tantangan covid-19.

“Nah ini yang saya perlukan kalau kalian jadi, bisakah kalian mantap, bagaimana yang namanya menantang Covid-19 ini, supaya rakyat ini punya panduan, arahan, rakyat perlu pengayoman? Kalian lah yang memutuskan baik tidaknya daerah kalian itu,” kata Megawati dalam pengarahan saat pengumuman 75 calon kepala daerah PDIP, di Jakarta, Selasa (11/8/2020).

Menurut Megawati, bagaimana masyarakat bersisiplin dalam protokol kesehatan, adalah tanggung jawab para kepala daerah. Sekaligus memastikan kebijakannya selaras dengan Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf.

Megawati juga mengingatkan para kepala daerah untuk membangun kemandirian pangan di wilayahnya masing-masing. Dia menyontohkan program menanam 10 tanaman makanan pendamping beras.

“Kalau sekiranya terjadi resesi, kita sih tidak berharap ya, tapi salah satu untuk menahan itu apa? Kebutuhan pangan itu terjamin, rakyat kita tidak kelaparan,” ujar dia.

“Kalau sudah swasembada, mengapa harus impor, ini sebuah perjuangan yang saya lakukan sejak saya ada di DPR. Coba bayangkan, untuk apa impor? Hanya menguntungkan sebagian orang saja. Kalau bisa swasembada, artinya siapa yang nanti diuntungkan, ya petani sendiri,” imbuhnya.

Pada kesempatan itu, Megawati juga mengatakan bahwa kemenangan di pilkada ini harus dilaksanakan dengan cara turun langsung ke masyarakat. Tidak ada yang namanya kemenangan diraih dengan politik uang.

“Perlu nanti turun ke bawah. Menurut saya tidak ada cara, oh tebar uang, tebar uang,” kata Megawati.

“Rakyat itu tidak bodoh. Rakyat itu makin hari, saya mengamati, makin pintar. Dia berpikir. Yang tidak bisa dia lakukan adalah mengeluarkan aspirasi. Dan itulah hakikatnya yang harus ditemukan pemimpin. Aspirasi rakyat itu bagaimana, kehendaknya bagaimana, untuk bisa dilaksanakan atau tidak, cocok atau tidak,” tegasnya.(faz/bid)

Bagikan
Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
26o
Kurs