Sabtu, 27 April 2024

Surya Paloh Sebut Pemilu Bukan Ajang Pecah Belah Bangsa

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Surya Paloh saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai NasDem. Foto: Istimewa

Surya Paloh Ketua Umum (Ketum) Partai NasDem menegaskan, Rapat Kerja Nasional (Rakernas) adalah ajang peneguhan kembali politik kebangsaan Partai NasDem. Politik Kebangsaan adalah sebuah garis politik yang telah menjadi komitmen sejak awal berdirinya Partai NasDem.

Hal ini disampaikan Surya Paloh dalam pengarahannya saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai NasDem dengan tema ‘Restorasi:Meneguhkan Politik Kebangsaan’, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Rabu (15/6/2022). Rakernas Partai NasDem ini berlangsung hingga Jumat (17/6/2022).

“Kompetisi dalam pemilu adalah sebuah keniscayaan, dan itu adalah kompetisi yang akan berulang setiap lima tahun sekali. Yang lebih penting adalah menjaga keberlangsungan dan eksistensi bangsa dan negara ini. Di atas urusan pemilu, ada politik kebangsaan, politik yang mengutamakan kepentingan bangsa, yang harus ada di atas kepentingan kelompok politik,” kata Surya.

Hadir dalam rakernas tersebut, fungsionaris DPP, DPW, DPD, badan dan sayap Partai NasDem seluruh Indonesia. Hadir pula, Majelis Tinggi, Dewan Pertimbangan, Dewan Pakar, dan Mahkamah Partai NasDem.

Surya meyakini seluruh institusi partai politik memiliki niat baik untuk membangun bangsa. Ia tidak menginginkan kompetisi dalam pemilu menyebabkan terbelahnya persatuan bangsa Indonesia.

“Kita tidak ingin melihat negara ini berubah haluan, ideologi, mendapatkan ideologi baru seperti negara khilafah misalnya, atau negara fasistis, atau terjebak urusan Jawa dan non Jawa, pribumi atau non pribumi, tidak ada itu,” tegasnya.

Partai NasDem, lanjutnya, tetap konsisten pada jalan restorasi dan gerakan perubahan untuk melihat Indonesia ke depan tetap dalam persatuan.

Surya pun mengimbau agar dua pemilu terakhir yang menyebabkan polarisasi di masyarakat untuk menjadi pelajaran bagi semua kalangan.

“Pemilu adalah amanah konstitusional, bukan ajang untuk adu domba, apalagi pecah belah. Terlalu mahal jika harga untuk berkuasa lima hingga sepuluh tahun, kita mengorbankan apa yang telah kita capai dalam kurun waktu yang cukup panjang yakni bangunan keutuhan bangsa dan negara ini,” tegasnya.

Dia mengingatkan agar persoalan identitas tidak lagi dipermasalahkan, apalagi untuk kepentingan politik semata. Para pendiri bangsa sudah sepakat untuk mendirikan negara untuk seluruh golongan.

“Tidak ada lagi kami dan kalian, tidak ada lagi kelompokku dan kelompokmu, golonganku dan golongan mu, hanya ada satu kata, Kita Indonesia,” tandas Surya.

Di hadapan sekitar 7.000 kader NasDem yang datang dari seluruh wilayah Indonesia dan perwakilan luar negeri, Surya mengatakan, masa ini adalah masa penyembuhan dan pemulihan bagi bangsa Indonesia. Bukan hanya dari dampak proses politik, namun juga dampak pandemi Covid-19 yang menyerang tidak hanya aspek kesehatan tetapi juga ekonomi dan sosial.

“Saat ini adalah masa berbenah, pemulihan, dan penyembuhan. Partai NasDem harus mulai menyebarkan semangat dan harapan,” pungkas Surya.(faz/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 27 April 2024
28o
Kurs