Minggu, 5 Mei 2024

Refleksi Peristiwa Kudatuli, DPP PDIP Gelar Pergelaran Wayang Kulit Lakon Pandawa Syukur

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Hasto Kristiyanto Sekjen DPP PDIP (tengah) saat memberikan sambutan dalam pergelaran Wayang Kulit Dalang 3 di Halaman Masjid At-Taufiq, di depan Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (28/7/2023) malam dalam rangka refleksi kasus 27 Juli. Foto : Faiz Fadjarudin suarasurabaya.net.

Dalam rangka Refleksi Kasus 27 Juli dengan jalan kebudayaan, DPP PDI Perjuangan (PDIP) menggelar pergelaran Wayang Kulit Dalang 3 di Halaman Masjid At-Taufiq, di depan Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (28/7/2023) malam.

Hadir dalam acara ini Hasto Kristiyanto Sekretaris Jenderal DPP PDIP bersama jajaran DPP PDIP, di antaranya Sri Rahayu, serta Connie Rahakundini Bakrie peneliti militer.

Selain itu, hadir juga Abdullah Azwar Anas Menteri PANRB, Ony Anwar Harsono Bupati Ngawi dan Dwi Rianto Jatmiko Wakil Bupati Ngawi.

Gelaran wayang ini juga turut dimeriahkan oleh masyarakat sekitar Lenteng Agung yang hadir di lokasi.

Tiga dalang kondang seperti Ki. Joko Widodo (Joko Klentheng), Ki. Puthut Puji Aguseno dan Ki. Alek Budi Sabdo Utomo akan menunjukan kebolehannya mendalang di hadapan Hasto dan tamu undangan yang hadir.

Ketiga dalang kondang itu juga akan membawakan lakon Pandawa Syukur (Sesaji Rojosuyo).

Dalam sambutannya, Hasto mengatakan mengatakan bahwa lakon Pandawa Syukur ini juga menceritakan tentang ambisi politik seseorang raja yang angkara murka ingin menaklukan 100 raja.

Namun, raja tersebut memiliki geopolitik yang luas untuk menaklukan oleh seorang raja.

“Tema yang saya baca terkait dengan ambisi politik seorang raja yang angkara murka yang ingin menaklukan 100 raja,” cerita Hasto.

Dikutip dari berbagai sumber, lakon Pandawa Syukur ini menceritakan tentang cerita fiksi yang menggambarkan kisah penaklukan dan pemenjaraan 97 raja oleh Prabu Jarasanda, Kerajaan Giribaja, yang akan menjadikan 100 orang raja sebagai tumbal.

Namun, baru 97 raja yang berhasil dipenjarakan. Menyisakan tiga raja lagi yaitu Puntadewa raja Amarta, Kresna raja Dwarawati, dan Baladewa raja Madura.

Para Pandawa dan dua kerajaan lainnya memutuskan untuk membebaskan raja-raja yang menjadi tawanan Prabu Jarasanda.

Setelah melalui pertempuran sengit, Prabu Jarasanda pun berhasil ditaklukkan. Ke-97 raja yang dijadikan tawanan dibebaskan, sehingga mereka bergabung mengikuti Sesaji Raja Suya sebagai wujud syukur Pandawa yang telah berhasil mendirikan negara Amarta.(faz)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Minggu, 5 Mei 2024
26o
Kurs