Sabtu, 27 April 2024

KPU Surabaya Pastikan Tak Ada Niatan Tinggalkan Penyandang Disabilitas di Pemilu 2024

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi tempat pemungutan suara (TPS) Pemilu 2024. Foto: Grafis suarasurabaya.net

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya menyatakan tak ada niatan sekalipun meninggalkan penyandang disabilitas dalam penyelenggaraan Pemilu 2024 di Kota Pahlawan.

Subairi Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, SDM dan Partisipasi Masyarakat KPU Kota Surabaya waktu dikonfirmasi terkait hal tersebut mengatakan, penyandang disabilitas tidak hanya dipandang sebagai objek, namun juga subjek.

Terbaru, para penyandang disabilitas bahkan ada yang didapuk sebagai Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

“Terakhir kemarin di rekrutmen KPPS itu beberapa teman-teman kecamatan itu juga menyosialisasikan terhadap teman-teman disabilitas, dan hasilnya di beberapa kecamatan seperti Sukomanunggal, Wonocolo, Wonokromo itu ada KPPS yang dari disabilitas,” ujar Subairi kepada Radio Suara Surabaya, Kamis (1/2/2024).

Hal tersebut disampaikannya, menanggapi keluhan salah satu pendengar Radio Suara Surabaya mengatasnamakan anggota Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni), terkait belum adanya sosialiasi dari KPU Surabaya kepada mereka.

“Jadi, seperti apa yang saya sampaikan awal tidak ada sedikit pun perhitungan untuk meninggalkan teman-teman disabilitas,” tegasnya.

Kata Subairi, KPU tingkat provinsi sebelumnya sudah melakukan perjanjian kerja sama dengan salah satu organisasi disabilitas. Dari perjanjian itu, KPU Provinsi memerintahkan seluruh jajaran di kabupaten/kota untuk kemudian melibatkan para penyandang disabilitas, termasuk dalam rekrutmen KPPS.

Meski demikian, dia juga meminta maaf apabila ada organisasi disabilitas tertentu yang belum mendapat sosialisasi ataupun tersentuh oleh KPU Surabaya. Tapi dia memastikan hampir disemua kegiatan menyertakan penyandang disabilitas, bahkan berpartisipasi aktif.

“Kami kalau sosialisasi kan bisa langsung metodenya tatap muka, kemudian juga di media sosial. Jadi, kalau memang di sosialisasi itu mungkin ada yang merasa belum terundang atau seperti apa, mungkin menjadi koreksi kami,” pungkasnya. (bil/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 27 April 2024
32o
Kurs