Senin, 13 Mei 2024

Megawati Ingatkan PDIP Tak Akan Pernah Tunduk dengan Penindasan

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Megawati Soekarnoputri Ketua Umum DPP PDIP menyampaikan pidato politik dalam HUT ke-51 PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (10/1/2024). Foto : Faiz Fadjarudin suarasurabaya.net

Megawati Soekarnoputri Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) meminta seluruh kader Partai agar tak meninggalkan rakyat sebagai akar rumput perjuangan.

Presiden Kelima RI ini mengingatkan PDIP tidak pernah tunduk dengan tekanan apa pun dan hal itu sudah terbukti dari sejarah hingga di usia ke-51 ini.

“Inilah perjalanan panjang kita. Pasang naik dan pasang surut telah kita alami sebagai dinamika kehidupan Partai. Berbagai ujian sejarah telah menempa kita. Apa yang telah kita alami selama 32 tahun rezim otoriter Orde Baru misalnya, adalah gemblengan nyata terhadap ideologi, keteguhan dalam semangat juang, dan soliditas organisasi,” kata Megawati saat memberikan pidato pada HUT Ke-51 di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (10/1/2024).

Putri Proklamator RI ini mengenang betapa hebatnya tekanan yang dirinya dan PDI alami saat itu, hingga melahirkan kultur perlawanan terhadap segala sesuatu yang berbau penindasan.

“Watak dan karakter inilah yang muncul spontan ketika kita melihat ketidakadilan, kemiskinan, dan diskriminasi,” kata Megawati.

Megawati menyampaikan PDI Perjuangan mengambil saripati dari pengalaman ketertindasan ini. Melalui ulang tahun Partai ini, Megawati menegaskan kembali pesan moral terpenting tentang jati diri PDI Perjuangan sebagai Partai Wong Cilik. Partai yang seutuhnya menyatu dengan rakyat.

“Saya selalu mengajarkan kepada anak-anak saya, anak-anak di PDI Perjuangwn, jangan pernah tinggalkan rakyat. Sikap ini selain sebagai muara dan komitmen ideologis, juga dari realitas sejarah,” jelas Megawati.

Ketika PDI berhadapan dengan rezim otoriter yang tidak segan menggunakan segala cara, lanjut Megawati, maka rakyatlah penopang Partai. Megawati mengenal rakyat dengan menggunakan filosofi akar rumput.

Megawati menyampaikan dirinya sejak kecil selalu suka menanam. Dia memperhatikan akar rumput yang akhirnya Megawati yakini sebagai simbol kehidupan. Sebagai ciptaan Allah SWT, Megawati meyakini akar rumput tidak mengenal kata menyerah, serta dapat tumbuh di mana pun. Akar rumput mampu tumbuh di gunung, di tanah gersang, subur, dan juga di laut

“Rumput memiliki daya survival yang tinggi sehingga meskipun dibakar, dipotong, dimatikan, dan dicabut, tetap akan selalu tumbuh karena akarnya selalu siap untuk tumbuh kembali. Akar rumput itu selalu bergandengan dengan erat, kalau kita lihat rumput tak pernah sendiri mereka menjalin satu sama lain,” kata Megawati.

Karena itu, Megawati memerintahkan kader Partai untuk berdiri kokoh bersama rakyat serta solid bergerak.

“Karena itulah betapa pentingnya turun ke bawah. Perkuatlah akar rumput, sebab itulah  kekuatan riil kita. Camkan hal ini sebagai napas kontemplasi kita,” jelas Megawati.

Dalam peringatan HUT ke-51 PDIP ini, hadir KH. Ma’ruf Amin Wapres, sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, hingga sahabat Megawati.(faz/iss)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Senin, 13 Mei 2024
29o
Kurs