Kamis, 2 Mei 2024

Relawan Prabowo Gibran: Keterangan 4 Menteri Patahkan Tuduhan Politisasi Bansos

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Suasana Sidang di MK yang menghadirkan empat Menteri, masing-masing Menko PMK, Menko Perekonomian, Menkeu dan Mensos, Jumat (5/4/2024). Foto: Faiz Fadjarudin suarasurabaya.net

Anthony Leong Koordinator Nasional Relawan Prabowo-Gibran Digital Team (PRIDE) mengatakan keterangan empat menteri dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK), mematahkan tuduhan politisasi bantuan sosial (bansos) pada pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Menurutnya, keempat menteri yang terdiri atas Muhadjir Effendy Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Airlangga Hartarto Menko Bidang Perekonomian, Sri Mulyani Menteri Keuangan (Menkeu), dan Tri Rismaharini Menteri Sosial, kompak menyatakan penyaluran bansos tidak terkait dengan Pemilu 2024.

“Pemberian bansos merupakan instrumen yang sudah ada di dalam APBN. Hal tersebut juga sudah disetujui semua partai politik yang ada di DPR,” kata Anthony dalam keterangannya, Sabtu (6/4/2024) dilansir Antara.

Bahkan, lanjut dia, Sri Mulyani Menkeu mengatakan dana program perlindungan sosial (perlinsos) dan bansos tak ada perubahan signifikan dalam waktu enam tahun terakhir, salah satunya pada periode Pemilu 2024 yang digelar pada 14 Februari.

Anthony menjelaskan bahwa keterangan para ahli dan saksi yang dihadirkan pasangan calon nomor urut 1 dan 3 selama ini di sidang MK untuk memberikan keterangan, kurang berhasil menguatkan dalil adanya dugaan kecurangan dalam pemilihan presiden (Pilpres).

Karena itu dia meyakini masyarakat dapat menilai bahwa pasangan calon (paslon) nomor urut 1 dan 3 kesulitan untuk membuktikan dugaan adanya kecurangan dalam Pilpres 2024.

Dengan demikian, dirinya optimistis pada akhirnya pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bisa memenangkan sidang PHPU di MK.

Selain itu, dia mengapresiasi kedewasaan masyarakat Indonesia dalam berpolitik saat ini, yakni dengan menyerahkan perselisihan sengketa pemilu dan pilpres ke ranah MK daripada ke “pengadilan jalanan”, seperti turun ke jalan melakukan demonstrasi yang berujung agresi karena dapat mengganggu stabilitas perekonomian Indonesia.

Terlebih, saat ini merupakan momen yang baik untuk melakukan rekonsiliasi seluruh elite politik agar mengakhiri perselisihan.

“Semoga momen Idulfitri ini juga dimanfaatkan dengan baik oleh para tokoh bangsa dalam mengakhiri perselisihan dan menatap masa depan, demi terwujudnya Indonesia Emas 2045,” ujarnya. (ant/bil/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 2 Mei 2024
32o
Kurs