Selasa, 7 Mei 2024

Wamen BUMN Sebut Pihaknya Tak Ikut Campur Kebijakan Stop Bantuan Pangan

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko ditemui usai menghadiri jumpa pers F1 Power Boat di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Jakarta, Rabu (7/2/2024). Foto : Antara

Kartika Wirjoatmojo (Tiko) Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengatakan pihaknya tidak terlibat dalam kebijakan penghentian sementara penyaluran bantuan pangan beras selama masa tenang Pemilu.

Tiko menyampaikan, bantuan pangan beras merupakan kewenangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang disalurkan melalui Perum Bulog.

“Saya enggak ikut kebijakan itu, kami sama Bapanas memang kerja sama. Bantuan pangan beras,” ujar Tiko seperti dilansir Antara, Rabu (7/2/2024).

Tiko menjelaskan, bantuan pangan beras sebagai intervensi dari lonjakan harga pangan merupakan beras yang dikeluarkan dari Perum Bulog, BUMN di bidang logistik pangan.

Meski demikian, Tiko enggan menjelaskan alasan penghentian sementara bantuan pangan beras. Menurutnya, BUMN terkait adalah pihak yang paling tepat untuk memberikan informasi terkait.

“Disampaikan saja, kan memang beras masih mahal dan masih banyak yang membutuhkan,” ujarnya.

Sebelumnya, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) memastikan penyaluran bantuan pangan beras disetop sementara pada masa tenang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Penghentian sementara ini dilakukan agar proses pemilu berjalan dengan tenang.

“Jadi, tanggal 8 sampai 9 Februari yang merupakan hari libur nasional dan 10 Februari yang menjadi hari terakhir kampanye, lalu 11 sampai 13 Februari yang merupakan masa tenang pemilu, bantuan pangan beras akan dihentikan sementara untuk menghormati Pemilu dan pemuktahiran data,” kata Arief Prasetyo Adi Kepala Badan Pangan Nasional.

Dalam Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022, masa kampanye Pemilu 2024 berakhir pada Sabtu 10 Februari. Setelahnya, ada masa tenang pemilu yang berlangsung mulai  11 Februari sampai dengan 13 Februari 2024.

Arief mengatakan pihaknya akan menginformasikan kembali secepatnya mengenai keputusan penyaluran bantuan pangan beras ini, karena Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) juga sudah membuat perencanaan distribusi ke Indonesia.

Sejauh ini, kata Arief, bantuan pangan betas ini sangat efektif menahan kenaikan harga akibat turunnya produksi beras. Ia menekankan bahwa bantuan pangan beras sudah direncanakan jauh-jauh hari dan sangat diperlukan masyarakat berpenghasilan rendah. (ant/man/bil/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Selasa, 7 Mei 2024
28o
Kurs