Sabtu, 20 April 2024

Ngobrol Cinta, Bukan Cuma Soal Asmara

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Menyaksikan satu di antara karya pada pameran Love Talk mengingatkan masyarakat perlunya kita tetap bersatu dalam cinta untuk Indonesia. Foto: Totok suarasurabaya.net

Manifestasi cinta seringkali hanya dimaknai sebagai hubungan kasih antar manusia. Cinta selalu membicarakan asmara. Cinta adalah bagaimana menyenangkan serta membahagiakan pasangan. Bukan itu. Bagi seniman, cinta bisa bermakna sangat luas.

Adalah pasangan berbeda latar belakang kultur serta budaya yang kemudian menyatukan diri dalam ikatan suci pernikahan, Grace Tjondronimpuno dan Made Arya Dwita Dedok. Keduanya seniman, keduanya kerap menghasilkan karya-karya yang justru di luar gagasan-gagasan normal.

Justru ketika dua perbedaan muncul, maka hal-hal baru diluar dugaan, melampaui batas-batas nilai muncul menjadi sesuatu yang bukan sekadar retorika semata. Muncul keindahan yang berakar dari perbedaan-perbedaan.

“Menyadari bahwa perbedaan memang ada, dan itu justru yang memunculkan dinamika memang masih belum banyak dipahami masyarakat luas. Seolah-seolah semuanya harus sama, jika tidak sama, maka muncul anggapan aneh. Karena tidak sama,” terang Made Arya Dwita Dedok yang punya latar kultur Bali dalam darahnya.

Dedok sapaan Made Arya Dwita Dedok, kerap melihat perbedaan-prbedaan itu seperti perjalanan hidupnya bersama Grace Tjondronimpuno istrinya. “Justru kami merasakan dinamika, kebersamaan, di tengah perbedaan-perbedaan itu. Sangat indah, ini yang harus dipahami bersama,” tegas Dedok.

Pada karya-karyanya, Dedok memunculkan perbedaan-perbedaan itu menjadi sebuah keindahan. “Pada karya We Are Together and Harmony perbedaan-perbedaan itu sangat tajam. Tetapi justru keindahan itu tampil dengan sederhana dan menawan,” ujar Dedok.

Karya berjudul: Menjaring Cinta di Laut yang Sama, merupakan penyampaian pesan betapa kaya dan luasnya negeri ini, ditandai dengan perahu putih yang ditumpangi beberapa boneka kertas mengenakan sejumlah pakaian adat Nusantara bersama-sama memegang dayung.

“Cinta pada negeri ini sejatinya adalah hal terpenting jika dibandingkan dengan pergolakan dukungan pada satu diantara pasangan capres dan cawapres kan? Cinta itu justru menghilangkan perbedaan-perbedaan, menghilangkan sekat yang membedakan tadi,” tegas Grace, Selasa (19/2/2019).

Oleh karena itu, Ngobrol Cinta atau Love Talk dipilih sebagai tema pada pameran pasangan suami istri seniman ini tidak salah jika dimaksudkan untuk kembali mengajak masyarakat luas memaknai cinta dengan seluas-luasnya dan tidak pada batas-batas sempit perbedaan-perbedaan.

Dijadwalkan tampil sampai dengan Sabtu (9/3/2019) pameran yang digelar di Pavilliun House of Sampoerna ini menampilkan sekurangnya 35 karya diantaranya adalah karya lukis dan seni instalasi.(tok/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 20 April 2024
27o
Kurs