Selasa, 23 April 2024

Berkolaborasi dengan TVRI, Eri Cahyadi Garap Film Perjuangan Soekarno di Surabaya

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Pembahasan film dokumenter perjuangan Ir. soekarno di Ruang Kerja Wali Kota Surabaya, Jumat (29/7/2022). Foto: Dinas Kominfo Kota Surabaya

Wali Kota Surabaya tengah bekerjasama dengan Stasiun Televisi Republik Indonesia (TVRI) untuk menggarap film dokumenter mengenai perjuangan Ir. Soekarno Presiden Pertama RI. Film dokumenter berlatar Kota Surabaya itu akan tayang pada 13 Agustus 2022, yang sekaligus menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-77.

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya mengatakan, film dokumenter itu dimulai saat Bung Karno dilahirkan, bersekolah, kembali ke Kota Surabaya untuk tinggal bersama di indekos H.O.S Tjokroaminoto, memperdalam agama Islam, hingga menikah dengan putri sulung H.O.S Tjokroaminoto.

“Ini gayung bersambut, karena Pemkot (Pemerintah Kota) Surabaya juga tengah membuat museum terkait Rumah Bung Karno di Jalan Pandean dan di rumah H.O.S Tjokroaminoto di Jalan Peneleh. Sekaligus Museum Siola dan Rumah Kebangsaan yang akan kami buat di seberangnya Museum Pendidikan,” kata Eri Cahyadi di Ruang Kerja Walikota, Kamis (28/7/2022).

Ini sekaligus untuk menghimpun film dokumenter perjuangan para Pahlawan Nasional dari Kota Surabaya yang telah dibuat oleh TVRI untuk mengisi konten yang ada di museum Kota Surabaya. Harapannya, memudahkan pemuda-pemudi Surabaya memahami semangat dan tetesan darah dari para pejuang Kota Pahlawan.

“Karena Bung Karno dilahirkan di Kota Surabaya, pencipta lagu Kebangsaan Indonesia Raya dari Surabaya, penggerak Budi Utomo dari Surabaya, Bung Tomo yang menggerakkan semangat perjuangan juga dari Surabaya. Bahkan, saat Resolusi Jihad pencipta lagu dan lambang Nahdlatul Ulama (NU) juga berasal dari Surabaya,” jelas Eri.

Menurut Wali Kota, para pejuang Kota Surabaya yang menumpahkan darah dan semangat untuk merebut, serta mempertahankan Kemerdekaan Negara Indonesia adalah darah dari para nasionalis dan religius.

“Itu yang akan kami angkat dengan TVRI, kami kerjasamakan dalam bentuk film dokumenter. Nanti Arek Suroboyo ketika masuk ke Museum Rumah Bung Karno atau tempat bersejarah, bisa lebih memahami bagaimana para Pahlawan kita merebut kemerdekaan dari para penjajah,” terang dia.

Tak hanya itu, dia juga didapuk menjadi aktor yang akan memerankan Tokoh Bung Karno. Yakni, saat scene Bung Karno menghadiri penerimaan gelar Honoris Causa (HC) ke-25 untuk dirinya pada tahun 1964, di Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung.

“Persipannya ya dijalani saja, di scene itu Pak Rektor menyampaikan Bung Karno lahir di Blitar. Tak berselang lama, Bung Karno langsung menyampaikan kalau dirinya lahir di Kota Surabaya,” ujar dia.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu mengungkap, bahwa sejak kecil ia telah mengidolakan sosok Bung Karno, hingga mengadopsi program padat karya yang saat ini tengah digencarkan.

“Maka tanpa sadar, kebijakan seperti program padat karya yang saya ambil itu dari buku nya Ir. Soekarno. Yakni, bagaimana beliau melibatkan masyarakat untuk mengentaskan kemiskinan dan kebodohan,” ungkap dia.

Karenanya, Eri mengajak seluruh warga Kota Surabaya untuk bersama-sama mengembalikan sejarah tempat kelahiran Bung Karno, serta menunjukkan bahwa Kota Pahlawan merupakan tempat pertumpahan darah para pejuang yang ingin memerdekakan Bangsa Indonesia.

“Kalau dulu Bung Karno, H.O.S Tjokroaminoto, Bung Tomo, Budi Utomo berjuang melawan penjajah untuk merebut kemerdekaan, berarti semangat, kebersamaan dan gotong-royong dari api perjuangan harus kita teruskan untuk melawan kemiskinan, kebodohan, dan pengangguran. Semangat itu yang kita ambil dari film yang akan dibuat oleh TVRI,” terang dia.

Sementara itu, Asep Suhendar Kepala Stasiun TVRI Jawa Timur mengatakan, film ini nanti bisa disaksikan seluruh masyarakat Indonesia hanya dengan menonton kannal TVRI.

“Dari 30 stasiun penyiaran di Indonesia, TVRI mengangkat Ir. Soekarno karena beliau bukan hanya sebagai tokoh nasional, melainkan telah menjadi tokoh dunia yang berasal dari Kota Surabaya. Diharapkan Surabaya juga bisa juga ikut mendunia,” kata Asep.

Untuk merepresentasikan Tokoh Bung Karno, Asep mengaku jika Eri Cahyadi dipilih karena merupakan salah satu pemimpin muda yang memiliki semangat untuk memajukan kesejahteraan masyarakat di Kota Surabaya.

“Sekaligus menertibkan Surabaya menjadi indah, karena beliau di mata kami adalah sosok yang luar biasa, pemimpin luar biasa dari Surabaya. Beliau mempunyai semangat yang luar biasa dan masih muda juga. Kami pikir sangat pas untuk memerankan tokoh Ir. Soekarno,” pungkasnya. (lta/bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Selasa, 23 April 2024
30o
Kurs