Jumat, 19 April 2024

Depresi Masih Jadi Penyebab Terbesar Keinginan Bunuh Diri

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi tali yang biasa digunakan untuk gantung diri.

Permasalahan mental masih menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keinginan seseorang untuk menghakhiri hidupnya sendiri (bunuh diri).

Apalagi, jika orang tersebut mengalami gangguan mental yang sampai pada tahap depresi berat. Penyebabnya sangat kompleks dan bukan hanya sekadar karena faktor percintaan saja.

Dokter Damba Bestari Psikiater lulusan Universitas Airlangga, pada Radio Suara Surabaya, Rabu (27/7/2022) malam mengatakan, seseorang yang memiliki keinginan untuk bunuh diri biasanya akan banyak mengakses maupun memposting konten-konten yang berbau tentang kematian.

“Biasanya akan ada perubahan sikap juga. Kadang dia juga akan cenderung diam dan sedikit mengurangi sosialisasinya dan lebih senang memilih sendiri,” ujarnya.

Sementara itu, kata Damba, penderita depresi sudah seharusnya mendapatkan perhatian, dan alangkah lebih baik jika yang bersangkutan justru ditanyakan hal-hal seputar bunuh diri. Hal ini, lanjut dia, memungkinkan pengidap depresi tersebut lebih terbuka untuk bercerita tentang masalahnya.

“Kalau bisa kita juga memutus mitos, kalau ada orang depresi itu jangan disinggung pertanyaan seputar itu (bunuh diri). Justru harus kita dorong untuk terbuka dan bercerita,” ungkapnya.

Meski demikian, Damba juga menyarankan agar kita melakukan pendekatan secara perlahan, dan jangan sampai memberikan pertanyaan yang bisa menyudutkan penderita depresi tersebut.

Selain itu, ada cara lain untuk menolong para penderita depresi, yakni dengan membawa langsung ke psikiater untuk berkonsultasi dan mendapatkan perawatan medis. Hal ini dikarenakan depresi dan gangguan mental lainnya merupakan penyakit yang harusnya juga ditangani secara medis.

“Jangan takut untuk berkonsultasi ke psikiater. Karena kami (psikiater) sudah punya sumpah untuk tidak menghakimi atau membandingkan pasien-pasien yang punya masalah dengan kesehatan mentalnya. Juga jangan sampai takut ceritanya bocor. Masalah harga juga sudah di-cover dengan BPJS,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Kementerian Kesehatan telah merilis layanan Love Inside Sucide Awareness (LISA) dengan menghubungi Call Center 119 atau menghubungi hotline 08113855472. (bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 19 April 2024
26o
Kurs