Jumat, 3 Mei 2024

Dosen FK Unair Berbagi Tips Menjaga Kesehatan Reproduksi

Laporan oleh Iping Supingah
Bagikan
Dokter Eighty Mardiyan Dosen Fakultas Kedokteran Unair berbagi tips menjaga kesehatan reproduksi. Foto: Istimewa

Perempuan yang mengalami keluhan kemaluan sering basah atau mengalami keputihan sering menggunakan pembalut tipis setiap hari. Alasannya praktis dan nyaman.

Padahal, menurut Dr Eighty Mardiyan K, dr, SpOG (K), ini bukan pilihan yang tepat. Berganti celana dalam berulang dan memilih berbahan katun akan lebih tepat dan lebih sehat.

“Setiap hari memakai pembalut tipis, akan menyebabkan daerah kemaluan akan mudah berkeringat dan lembab karena keringat tersebut tidak diserap,” kata dosen Departemen Obstetri dan Ginekologi FK Unair/RSUD dr Soetomo Surabaya.

Kondisi lembab ini berakibat bakteri dan jamur mudah tumbuh. Hasilnya, keputihan akan semakin parah.

Sebaliknya, kata dr. Eigthty, pemilihan celana berbahan katun akan memudahkan diserapnya keringat. Sehingga daerah kemaluan tidak lembab lagi. Bila terasa basah, disarankan berganti berulang. Bukan memilih jalan pintas memakai pembalut harian.

Dokter Eighty Mardiyan Dosen Departemen Obstetri dan Ginekologi FK Unair/RSUD dr Soetomo Surabaya. Foto: Istimewa

Dokter Eighty menyebut, tidak semua keputihan harus dirisaukan. Karena ada keputihan yang normal dan bisa dialami semua perempuan.

“Keputihan normal biasanya berwarna bening atau putih, muncul menjelang haid, setelahnya atau pertengan siklus, tidak gatal dan tidak berbau,” paparnya saat memberi materi “Menjaga Kesehatan Reproduksi Perempuan” di Yayasan Hidayatullah Surabaya, seperti dalam siaran pers yang diterima suarasurabaya.net, Kamis (16/2/2023).

Sebaliknya, keputihan mulai tergolong tidak normal bila keluar sepanjang waktu, warna berubah hijau, kuning atau bahkan coklat dan bercampur darah dengan, maka harus mulai waspada. Begitu juga bila keputihan diserta rasa gatal atau panas terbakar.

Keputihan yang tidak normal, bisa disebabkan infeksi. Baik karena kuman, parasit atau jamur.

Bila karena infeksi, lanjut dr Eighty, harus mendapat pengobatan antibiotika atau antijamur yang sesuai. Tidak boleh mengonsumsi obat tanpa melakukan pemeriksaan dan konsultasi dokter.

Pemakaian obat yang tidak tepat, misalnya antibiotika, justru akan memunculkan resistensi kuman. Artinya, kuman semakin kebal terhadap antibiotika yang digunakan dengan cara tidak tepat.

Keputihan tidak normal dengan bau tidak sedap, bahkan disertai darah, juga bisa menjadi gejala awal kanker serviks.

“Sebaiknya segera melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan. Supaya bisa diilakukan pemeriksaan detil , dan dipastikan sebab keputihan tersebut,” ungkapnya.

Menurut dr. Eighty, dengan pemeriksaan tersebut, dokter akan bisa mendiagnosis dengan tepat, sekaligus menentukan pengobatan yang sesuai.(ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 3 Mei 2024
29o
Kurs