Sabtu, 4 Mei 2024

Down Syndrome Bisa Dicegah dengan Perbaikan Nutrisi Sebelum Hamil

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi makanan sehat. Foto: Antara

Better Versi Paniroi dokter spesialis kandungan dari Universitas Indonesia (UI) mengatakan, risiko anak terkena down syndrome bisa di cegah dengan memperbaiki nutrisi sejak saat sebelum kehamilan.

“Bisa dicegah dan diperbaiki salah satunya memperbaiki kualitas ibu hamil atau persiapan sebelum kehamilan supaya sel telur dan kualitas sperma suami bisa diperbaiki sehingga tidak ada kelainan kromosom,” ujar Better dilansir Antara pada Sabtu (29/7/2023).

Better menyebut, syndrome pada kehamilan paling banyak adalah kelainan kromosom 21 atau syndrome 21. Kelainan kromosom biasanya disebabkan karena kualitas kehamilan yang bermasalah.

Kurangnya nutrisi seperti vitamin D, asam folat, vitamin A, selenium dan zink, mengakibatkan bayi yang dikandung mengalami kelainan pembentukan jantung. Kelainan inilah yang sering terjadi pada anak down syndrome.

Better menambahkan, pembentukan jantung terjadi pada usia kehamilan 4-5 minggu, hingga masuk ke trimester kedua. Oleh sebab itu, dengan melakukan pencegahan dini, dapat memungkinkan minimnya risiko terjadi kelainan jantung.

“Saat proses pembentukan kalau tahu dari awal bisa diperbaiki sehingga kelainan jantung mungkin bisa lebih minimal atau tidak terjadi sama sekali,” ujarnya.

Pada wanita hamil di bawah 35 tahun, risiko anak mengalami down syndrome sekitar satu persen. Sedangkan jika sudah di atas 35 tahun, risiko itu akan meningkat lima persen.

Hal itu dikarenakan pada usia 35 tahun, kualitas sel telur sudah menurun. Maka untuk mempertahankan kualitas sel telur, sambung Better, wanita harus tetap bugar sehingga sel-sel tubuh terjaga dengan baik dan juga tidak mudah terserang penyakit.

Dokter spesialis kandungan itu menuturkan, kebanyakan wanita hamil kekurangan zat besi, vitamin D, zink, dan mikronutien. Kekurangan mikronutrien dapat menyebabkan anemia yang angkanya mencapai 47 persen pada ibu hamil.

Anemia, sambung Better, dapat menyebabkan IQ anak yang dilahirkan menurun sehingga kualitas belajarnya akan lebih sulit dibanding anak seusianya. Tercatat, angka IQ penduduk Indonesia hanya sekitar 70-78 saja.

“Untuk anemia sendiri banyak sekali pada ibu hamil, tentunya yang kita takutkan bayinya, bisa lahir kecil dan organ-organnya terganggu dari otak, ginjal, paru-paru,” ujarnya.

Better menyimpulkan, bahwa persiapan kehamilan sangat penting bagi ibu untuk melahirkan generasi anak yang terbaik. Penyakit yang sering ada pada orang dewasa banyak terbentuk karena kurangnya nutrisi pada anak sehingga menjadikan anak lahir anemia, berat badan kecil dan prematur. (ant/fra/saf/faz)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Sabtu, 4 Mei 2024
32o
Kurs