Interfacing MUCS Dilaksanakan Paralel di 5 Bandara

PT Angkasa Pura I menargetkan tahun ini Multi User Check In System (MUCS) bisa interfacing dengan fasilitas Flight Information Display System (FIDS) dan Air Traffic System (ATS). Dengan demikian seluruh data penerbangan baik di check in counter maupun di boarding gate bisa on line.

MARDANI Deputi Direktur Bisnis Aviasi & Tarif pada suarasurabaya.net, Senin (08/10), mengatakan, pelaksanaan interfacing ini dilakukan secara paralel di Bandara Hasanuddin, Bandara Ngurah Rai, Bandara Sepinggan dan Bandara Adi Sucipto setelah di Bandara Juanda.

Interfacing MUCS dengan fasilitas FIDS dan ATS di Bandara Juanda merupakan pilot percontohan. Jika sistem seluruhnya terintegrasi, kata MARDANI, perubahan jadwal yang disampaikan dari bandara asal ke bandara tujuan bisa diketahui secara on line pula.

Menurut MARDANI, ketiga sistem tersebut sudah lama disediakan Angkasa Pura I hanya saja belum interfacing. Imbasnya, sistem berjalan sendiri-sendiri. Berikut penjelasan MARDANI, {clip*1}.

MUCS masih dilaksanakan maskapai penerbangan domestik. Sedangkan untuk maskapai asing, Angkasa Pura I masih menghitung sisi bisnisnya, berapa besar biaya yang akan dibebankan.

Bagi maskapai asing yang belum mempunyai Departure Control System (DCS) maupun yang sudah punya tapi belum terintegrasi dengan sistem, dikenakan biaya Rp 2100 per penumpang. Sedangkan yang sudah punya DCS dan terintegrasi sistem, Rp 1950 per penumpang.

Dengan penerapan MUCS, kata MARDANI, akan meningkatkan pelayanan pada penumpang dan tercipta one stop service. Artinya, penumpang saat melakukan check in melaporkan untuk mendapatkan seat number melalui boarding pass sekaligus pembayaran passenger service charge (PSC).

Ini akan berbeda dengan kondisi sebelumnya, dimana ada konter tersendiri untuk memungut PSC. Dengan demikian, antrian penumpang tidak banyak.

MUCS yang disediakan Angkasa Pura I, tambah MARDANI, memungkinkan penggunaan check in counter secara bersama-sama oleh maskapai yang ada di bandara. (tin)