Rabu, 31 Desember 2025

Kemarau Berlanjut, Debit Sumber Mata Air di Lumajang Menyusut

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Kemarau hingga kini belum berakhir, berdampak terhadap kekeringan di sejumlah wilayah Kecamatan di Kabupaten Lumajang. Dampak lainnya adalah semakin menyusutnya debit sumber-sumber mata air yang ada.

Ir. Imam Surjadi Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Kabupaten Lumajang ketika dikonfirmasi Sentral FM, Kamis (23/10/2014), mengatakan bahwa beberapa titik sumber mata mata air debitnya terpantau terus menyusut.

“Penurunan debit terjadi pada seluruh sumber mata air jumlahnya lebih dari 300 titik. Penurunan debit terjadi bervariasi antara 15 persen hingga 30 persen dari sebelumnya. Rata-rata sumber mata air ini terdapat di wilayah yang masuk kategori rawan kekeringan, yang kebanyakan berada di wilayah utara Lumajang,” katanya.

Tidak hanya sumber mata air kecil saja yang debitnya menyusut, sumber mata air besar juga mengalami kondisi yang sama. Contohnya seperti sumber mata air di Pemandian Alam Selokambang di Desa Purwosono, Kecamatan Sumbersuko.

“Padahal, sumber mata air itu menajdi pemasok utama kebutuhan air untuk jaringan PDAM. Tidak hanya selokambang saja, namun debit air di Ranu Bedali misalnya, dilaporkan turun sampai satu meter saat kemarau ini,” paparnya.

Guna menjaga kondisi sumber mata air agar tidak sampai benar-benar mengering, Dishut melakukan kegiatan rutin berupa penanaman di sekitar titik yang ada. Penanaman itu dilakukan reguler setiap tahun dengan bibit tanaman penyangga.

“Untuk penanaman akan dilakukan awal musim penghujan mendatang. Saya berharap sebulan ke depan sudah hujan, agar sumber mata air tidak benar-benar mengering dan penghijauan bisa dilakukan kembali,” harapnya.

Imam Surjadi juga mengungkapkan, sejauh ini dari pendataan yang dilakukan, dari 300 lebih sumber mata air yang ada, sebagian kecil diantaranya merupakan sumber mata air yang sebelumnya mengering lalu hidup kembali.

“Sumber mata air yang kemarin hidup kembali ada sekitar 10 titik. Ini berada di wilayah barat Lumajang. Semua tidak lepas dari kepeduliaan kita semua yang rutin melakukan gerakan penghijauan,” ungkapnya.

Untuk kesiapan gerakan penghijauan di awal musim hujan nanti, Dishut juga telah menyediakan bibit pohon yang jumlahnya lebih dari 1,2 juta batang.(her/ono/ipg)

Teks Foto :
– Kekeringan di Lumajang.
Foto : Sentral FM

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Rabu, 31 Desember 2025
27o
Kurs