Kementerian Luar Negeri Mesir menegaskan bahwa perbatasan Rafah tidak pernah ditutup dari sisi mereka sejak dimulainya pertempuran di Gaza pada 7 Oktober.
Ahmed Abu Zeid juru bicara kementerian mengatakan bahwa Israel lah yang menghalangi masuknya bantuan ke Gaza. Caranya dengan memberlakukan “prosedur yang menghalangi” disertai alasan yang lemah.
Dia menyerukan kepada mereka yang menuduh Mesir menutup perbatasan Rafah untuk merujuk kepada pernyataan terkait bantuan PBB dan internasional yang menegaskan bahwa Mesir memfasilitasi pengiriman bantuan dengan cara yang cepat dan berkelanjutan.
Dilansir dari Antara pada Rabu (15/11/2023), sampai hari ke-39 serangan Israel di Jalur Gaza, sedikitnya 11.240 warga Palestina telah tewas, termasuk lebih dari 7.700 perempuan dan anak-anak, dengan sekitar 29 ribu lainnya mengalami luka-luka, menurut angka terbaru dari otoritas Palestina.
Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid dan gereja juga mengalami kerusakan atau hancur akibat serangan udara dan darat tanpa henti oleh Israel di daerah kantong yang terkepung itu sejak bulan lalu.
Sementara itu, jumlah korban tewas di Israel hampir 1.200 orang, menurut angka resmi. (ant/saf/iss)