Jumat, 15 Agustus 2025

Kemenko Perekonomian Bidik Tarif Nol Persen untuk Ekspor Kakao hingga Sawit ke AS

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Susiwijono Moergiarso Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ditemui usai menghadiri peluncuran Indonesia Shopping Festival 2025 di Plaza Nusantara, Jakarta, Kamis (14/8/2025). Foto: Antara

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) menyebut pemerintah tengah menargetkan komoditas seperti kakao, kopi, hingga minyak kelapa sawit asal Indonesia supaya mendapatkan tarif impor nol persen dari Amerika Serikat (AS).

Susiwijono Moergiarso Sekretaris Menko Perekonomian menyampaikan, tim perundingan Indonesia masih terus melakukan negosiasi dengan AS agar komoditas yang tidak diproduksi di Negeri Paman Sam bisa bebas tarif impor.

“Tinggal nunggu, nanti kita targetkan itu tarifnya nggak kena yang resiprokal, tapi bisa kita usahakan untuk negosiasi sampai 0 persen. Itu lebih penting karena itu kan konkret ada potensi ekspornya,” ujar Susi di Jakarta, Kamis (14/8/2025) seperti dilansir Antara.

Ia menjelaskan komoditas seperti kakao, kopi, minyak kelapa sawit dan mineral kritis memiliki nilai ekspor yang cukup tinggi.

Ia juga menyampaikan Pemerintah Indonesia telah berkomunikasi dengan Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat atau United States Trade Repreventative (USTR) untuk melakukan negosiasi lanjutan terkait komoditas yang tidak bisa diproduksi oleh AS.

“Itu kita yang sudah mengajukan list program komoditasnya, termasuk kakao, kopi, sawit, kemudian produk-produk mineral semuanya,” katanya.

Tarif resiprokal antara Indonesia-AS sebesar 19 persen mulai berlaku hari ini. Kebijakan tarif ini juga telah diumumkan AS kepada 92 negara lainnya.

Tarif 19 persen yang diperoleh Indonesia merupakan salah satu yang terendah di kawasan Asia Tenggara, kecuali Singapura yang mendapat tarif hanya 10 persen dari AS.

Sebelumnya diberitakan, Airlangga Hartarto Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menyebut beberapa komoditas yang mendapat tarif impor nol persen adalah konsentrat tembaga (copper concentrate) dan katoda tembaga (copper cathode). Hal ini sejalan dengan diskusi strategis terkait perdagangan mineral antara kedua negara.

Pemerintah Indonesia mendorong agar sejumlah komoditas strategis lain bisa mendapatkan pembebasan tarif hingga nol persen.

Ia menyebut di antaranya minyak kelapa sawit mentah (CPO), karet, kayu meranti, serta produk turunan dari tembaga. (ant/dis/bil/ham)

Berita Terkait

TERKINI POPULER TERPILIH
Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Jumat, 15 Agustus 2025
26o
Kurs