Prabowo Bersama 21 Pemimpin Negara Akan Hadiri KTT SCO di Tianjin China

Prabowo Subianto Presiden RI bersama 21 pemimpin negara dipastikan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Shanghai Cooperation Organisation (SCO) 2025 yang berlangsung pada 31 Agustus–1 September di Tianjin, China.

Liu Bin Asisten Menteri Luar Negeri China mengatakan, selain 22 pemimpin negara dan pemerintahan, ada pula 10 pimpinan organisasi internasional yang hadir dalam pertemuan itu.

“Ini akan menjadi kali kelima China menjadi tuan rumah KTT SCO, sekaligus KTT terbesar sejak berdirinya organisasi tersebut. Pada saat itu, Xi Jinping Presiden China akan berkumpul bersama lebih dari 20 pemimpin negara asing dan 10 pimpinan organisasi internasional,” ujar Liu Bin dalam konferensi pers di Beijing, Jumat (22/8/2025) yang dilansir Antara.

Selain Prabowo, adapun daftar pemimpin dunia yang hadir di KTT SCO 2025 itu, yakni Aleksandr Lukashenko Presiden Belarus, Narendra Modi Perdana Menteri (PM) India, Pezeshkizian Presiden Iran, Kassym-Jomart Tokayev Presiden Kazakhstan, Sadyr Japarov Presiden Kirgizstan, Shehbaz Sharif PM Pakistan, Vladimir Putin Presiden Rusia, Emomali Rahmon Presiden Tajikistan, Shavkat Mirziyoyev Presiden Uzbekistan, Ukhnaagiin Khürelsükh Presiden Mongolia, dan Ilham Aliyev Presiden Azerbaijan.

Kemudian ada juga Nikol Pashinyan PM Armenia, Hun Manet PM Kamboja, Mohamed Muizzu Presiden Maladewa, Khadga Prasad Oli PM Nepal, Recep Tayyip Erdoğan Presiden Turki, Mostafa Madbouly PM Mesir, Serdar Berdimuhamedov Presiden Turkmenistan, Thongloun Sisoulith Presiden Laos, Anwar Ibrahim PM Malaysia, dan Pham Minh Chinh PM Vietnam.

Sementara dari organisasi internasional, hadir antara lain António Guterres Sekretaris Jenderal PBB, Ilmekbayev Sekjen SCO, Shalsheyev Direktur Eksekutif Badan Regional Anti-Terorisme SCO, Kao Kim Hourn Sekjen ASEAN, serta pimpinan organisasi kawasan lainnya.

Menurut Liu Bin, KTT SCO 2025 menjadi salah satu agenda diplomasi paling penting bagi China tahun ini. Xi Jinping Presiden  akan memimpin pertemuan Dewan Kepala Negara Anggota SCO sekaligus sesi “SCO Plus” bersama negara pengamat, mitra dialog, dan tamu undangan khusus.

“Presiden Xi Jinping akan bertukar pandangan dengan para pemimpin seputar penguatan semangat Shanghai, peningkatan pembangunan mekanisme, pendalaman kerja sama multilateral, pengembangan SCO lebih lanjut, serta isu-isu internasional dan regional yang penting,” kata Liu Bin.

Sebagai informasi, SCO dibentuk oleh China, Rusia, Kazakhstan, Kirgizstan, Tajikistan, dan Uzbekistan. India serta Pakistan bergabung pada 2017, disusul Iran pada 2023, dan Belarus pada 2024, sehingga total ada 10 anggota tetap.

Selain itu, SCO memiliki dua negara pengamat yaitu Mongolia dan Afghanistan, serta 14 mitra dialog seperti Turki, Kamboja, Nepal, Armenia, Mesir, Qatar, Arab Saudi, Kuwait, UEA, hingga Maladewa.

Pada awalnya, SCO berfokus pada pemberantasan terorisme, separatisme, perdagangan narkotika, hingga fundamentalisme agama. Namun, seiring perkembangan, organisasi ini juga memperluas kerja sama ke bidang ekonomi, pembangunan berkelanjutan, digitalisasi, hingga isu perubahan iklim.

Tema tahun ini adalah “Tahun Pembangunan Berkelanjutan SCO”. China dalam masa kepresidenannya ingin mendorong kerja sama global dalam pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan, kesehatan masyarakat, pembangunan hijau, industrialisasi, hingga konektivitas ekonomi digital.

Hingga 2021, SCO menyumbang 20 persen PDB global, mencakup 80 persen daratan Eurasia, dan 40 persen populasi dunia. Setelah Iran bergabung, SCO juga menguasai 20 persen cadangan minyak dunia dan 44 persen gas alam global. (ant/bil/iss)