
Prabowo Subianto Presiden mengapresiasi 100 Sekolah Rakyat yang telah beroperasi dalam waktu hanya enam bulan sejak pertama kali dicetuskan sehingga menyebut capaian tersebut sebagai prestasi yang luar biasa.
“Saya ucapkan terima kasih kepada tim lintas kementerian yang berhasil merencanakan, mendirikan, dan mengoperasikan Sekolah Rakyat sampai hari ini. 100 sekolah, terus terang saja ini di luar harapan saya,” kata Prabowo dalam pernyataan tertulis yang disiarkan Kemensos di Jakarta, Sabtu (23/8/2025) dilansir Antara.
Ia menceritakan awal mula memberi gagasan Sekolah Rakyat pada Februari. Saat itu, para menteri menyanggupi Sekolah Rakyat dapat direalisasikan pada Juli 2025.
“Mereka laporan, saya bilang, sudahlah jangan dipaksakan. Saya mengerti bagaimana sulitnya merencanakan sesuatu yang baru,” imbuhnya.
Ia menyebut tidak mudah bagi jajarannya mewujudkan Sekolah Rakyat, mulai dari tahap perencanaan, penganggaran, mencari gedung, menyeleksi guru, kepala sekolah hingga rekrutmen siswa.
Prabowo Presiden menuturkan saat itu para menteri masih optimistis Sekolah Rakyat dapat beroperasi pada Juli 2025. Padahal, ia berhitung realisasi sekolah baru dapat dibuka pada Juli 2026.
“Tapi, inilah Kabinet Merah Putih. Begitu dapat tugas, ya itu tadi, tidak ada hari Minggu, tidak ada hari libur, tidak ada jam kerja. Semua bekerja,” katanya.
Ia melanjutkan Menteri Sosial akhirnya melapor 100 Sekolah Rakyat sudah siap beroperasi pada Juli 2025. Selanjutnya pada September 2025, Mensos menyebutkan angka tersebut juga akan bertambah, menjadi 165 sekolah.
“Luar biasa. Karena itu, saya harus ucapkan terima kasih sekali lagi para menteri, Menko, semuanya yang bekerja keras saling bantu supaya berdiri 165 Sekolah Rakyat,” ujarnya.
Menurutnya, para menteri telah bekerja di luar perkiraannya dan telah bekerja dengan baik, bekerja keras dan bekerja cerdas.
“Hasilnya 100 sekolah. Sebentar lagi 165. Kita harapkan tahun depan 200 sekolah,” katanya.
Ia bertekad untuk mengubah nasib rakyat yang belum kuat ekonominya sehingga mengajak semua menterinya bekerja keras menghilangkan kemiskinan absolut dari Indonesia.
Sekolah Rakyat merupakan program prioritas Prabowo Presiden untuk memberikan akses pendidikan gratis berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin serta memutus mata rantai kemiskinan.
Program sekolah berasrama ini juga menjadi miniatur pengentasan kemiskinan terpadu lantaran mengolaborasikan beragam program prioritas, seperti cek kesehatan gratis, makan bergizi gratis, jaminan kesehatan, Koperasi Desa Merah Putih, dan program tiga juta rumah.
Hingga kini, Sekolah Rakyat rintisan telah beroperasi di 100 titik di seluruh Indonesia dan jumlahnya akan bertambah menjadi 165 titik pada September 2025 mendatang.
Adapun 100 titik Sekolah Rakyat terdiri dari Aceh di 3 sekolah, Sumatera Utara 4 sekolah, Riau 3 sekolah, Kepulauan Riau 1 sekolah, Sumatera Barat 3 sekolah, Jambi 2 sekolah, Bengkulu 2 sekolah, Sumatera Selatan 3 sekolah, dan Daerah Khusus Jakarta 3 sekolah.
Lalu, titik lainnya juga tersebar di Jawa Barat 13 sekolah, Jawa Tengah 9 sekolah, DIY 2 sekolah, Jawa Timur 19 sekolah, Bali 1 sekolah, NTB 2 sekolah, NTT 1 sekolah, Kalimantan Tengah 1 sekolah, Kalimantan Selatan 2 sekolah, Kalimantan Timur 1 sekolah, Sulawesi Utara 2 sekolah, Sulawesi Tengah 2 sekolah, Sulawesi Selatan 8 sekolah, Sulawesi Barat 2 sekolah, dan Sulawesi Tenggara 1 sekolah.
Lebih lanjut, Sekolah Rakyat juga beroperasi di Maluku Utara 3 sekolah, Papua 3 sekolah, Lampung 1 sekolah, Banten 2 sekolah, dan Maluku 1 sekolah.
Pada tahun ajaran 2025/2026 Kemensos menargetkan 165 Sekolah Rakyat beroperasi dengan kapasitas 15.895 siswa, didukung 2.407 guru dan 4.442 tenaga pendidik. (ant/bil/iss)