Selasa, 2 September 2025

Bulog Tegaskan Harga Beras SPHP Tetap Rp12.500/Kg

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Penjual beras di Pasar Tambah Rejo, Surabaya, Selasa (13/2/2024). Foto: Wildan suarasurabaya.net Ilustrasi - Penjual beras di Pasar Tambah Rejo, Surabaya, Selasa (13/2/2024). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Ahmad Rizal Ramdhani Direktur Utama Perum Bulog memastikan harga eceran tertinggi (HET) untuk beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) tidak akan berubah, meski untuk beras medium telah dinaikkan.

“Tetap, nggak boleh naik, tetap HET-nya Rp12.500 per kilogram. Nggak boleh naik. Karena masyarakat sudah susah sekarang, nggak boleh dinaikkan lagi,” ujar Rizal di Jakarta, dikutip dari Antara pada Senin (1/9/2025).

Rizal menjelaskan, saat ini yang mengalami perubahan HET adalah beras medium, dari Rp12.500 menjadi Rp13.500 per kilogram untuk sebagian besar wilayah nasional, dan hingga Rp15.500 di Papua serta Maluku.

Dari sisi beras premium, ia juga menegaskan bahwa HET beras premium tidak mengalami kenaikan.

Sementara itu, saat ini Bulog telah menyalurkan beras SPHP sebanyak 19 persen, dari total target 1,3 juta ton pada periode Juli hingga Desember 2025. Menurutnya, rata-rata penyaluran per hari mencapai 6.000 ton.

“Targetnya (penyaluran) 7.000 ton per hari kita. Sekarang rata-rata 6.000 ton, 6.500 per hari gitu. Bahkan kalau kemarin satu Gerakan Pangan serentak itu, udah 10.000 ton kita,” terangnya.

Diketahui, Badan Pangan Nasional (Bapanas) resmi menaikkan HET beras medium dari semula Rp12.500 menjadi Rp13.500 per kilogram untuk sebagian besar wilayah nasional, dan hingga Rp15.500 di Papua serta Maluku.

Kenaikan ini ditetapkan melalui Keputusan Kepala Bapanas Nomor 299 Tahun 2025 sebagai langkah jangka pendek untuk menjaga stabilitas harga dan kelancaran distribusi beras di dalam negeri.

Penyesuaian kenaikan HET hingga Rp2.000 per kilogram itu diperlukan agar industri penggilingan tidak terbebani dan disparitas harga antara jenis beras lebih merata.

Kebijakan ini juga disebut sebagai “solusi jangka pendek” untuk memastikan kestabilan distribusi stok dan harga. (ant/ata/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Selasa, 2 September 2025
27o
Kurs