Sabtu, 15 November 2025

Indonesia Kembali Ekspor Udang ke Amerika Rp20,4 M, Seusai Isu Paparan Cesium-137

Laporan oleh Akira Tandika Paramitaningtyas
Bagikan
Ilustrasi - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengembangkan budidaya udang windu air tawar. Foto: DKPP Buleleng

Indonesia kembali mengekspor udang ke Amerika Serikat (AS) senilai Rp20,4 miliar setelah isu paparan Cesium-137.

Kembalinya kepercayaan AS pada Indonesia sekaligus memulihkan kepercayaan dunia terhadap kualitas, daya saing, dan penerapan standar mutu internasional produk perikanan nasional.

“Kita lepas tujuh kontainer kemarin, volumenya 106 ton, senilai 1,2 juta dolar Amerika Serikat atau setara Rp20,14 miliar yang telah memenuhi prosedur dan persyaratan sesuai ketentuan, dan memastikan kontainer bebas kontaminasi Cs-137 saat melewati RPM,” kata Ishartini Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (Badan Mutu) KKP, melansir Antara, Kamis (6/11/2025).

Ekspor udang tersebut telah dilakukan secara bertahap dengan rincian dua kontainer dilepas pada 31 Oktober 2025, menyusul dua kontainer pada 1 November, lalu kembali diekspor dua kontainer pada 3 November, kemudian satu kontainer dilakukan pada 4 November 2025.

Pemerintah Indonesia menegaskan udang nasional kembali diterima masuk ke AS, setelah US Food and Drug Administration (FDA) secara resmi menetapkan Badan Mutu KKP sebagai Certifying Entity (CE) untuk sertifikasi bebas Cesium-137 pada produk udang.

Penetapan itu menjadikan Indonesia negara pertama di dunia yang memperoleh mandat sertifikasi radiasi untuk sektor perikanan, sebuah preseden global yang mengubah orientasi dari “crisis reaction” menjadi standard setting nation”.

Dia mengatakan, per 31 Oktober 2025 skema sertifikasi bebas Cs-137 mulai beroperasi penuh.

Pelepasan ekspor udang tersebut dilakukan KKP bersama Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), dan Bea Cukai, yang telah memenuhi prosedur dan persyaratan sesuai ketentuan Yellow List, dan memastikan bahwa kontainer bebas kontaminasi Cs-137 saat melewati Radiation Portal Monitor (RPM).

“Udang Indonesia masih bisa penuhi pasar Amerika Serikat. Udang Indonesia punya cita rasa yang lain, dan kami akan terus melakukan pengendalian. Target kami November ini bisa lebih dari 200 kontainer yang bisa diekspor, yang sudah memenuhi syarat bebas Cesium,” ujar Ishartini.

Doni Ismanto Darwin Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Publik menambahkan, pemerintah serius menangani permasalahan temuan radioaktif Cesium 137 di komoditas ekspor Indonesia.

KKP bersama kementerian/lembaga lain langsung melakukan langkah-langkah strategis seperti melalukan audit lapangan, hingga penguatan fasilitas laboratorium.

Ia menegaskan dalam kasus itu negara hadir dan tidak diam. Dalam hitungan hari, tim teknis lintas lembaga dari KKP, Bapeten Kementerian Lingkungan Hidup hingga otoritas AS, langsung bekerja sama.

KKP membuka data, audit lapangan, memperbaiki SOP, memperkuat laboratorium sehingga dalam rentang waktu yang relatif singkat yakni 2-3 bulan, Indonesia berhasil kembali menembus pasar AS dengan mekanisme sertifikasi yang diakui FDA.

“Ini bukan sekadar pemulihan ekspor, ini bukti kita punya infrastruktur mutu yang responsif, transparan, dan bisa dapat kepercayaan global,” tutupnya.(ant/kir/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Sabtu, 15 November 2025
28o
Kurs