Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengembangkan sistem pusat kendali ganda untuk memperkuat jaringan peringatan dini multi-bencana nasional.
Teuku Faisal Fathani Kepala BMKG mengatakan bahwa pusat kendali utama dibangun di Jakarta dan didukung oleh backup command center di Bali untuk menjamin kendala sistem 24 jam.
“Dengan sistem kendali ganda, seluruh jaringan peringatan dini akan tetap aktif meskipun terjadi gangguan di satu wilayah,” kata dia, melansir Antara pada Selasa (11/11/2025).
Fathani menjelaskan bahwa pusat kendali baru itu mengintegrasi pemantauan gempa bumi, tsunami, cuaca ekstrem, dan kualitas udara dalam satu sistem nasional.
Sistem tersebut juga didukung algoritma otomatis hasil proyek Indonesia Disaster Resilience Intiative Project (IDPR).
Proyek kolaborasi antara BMKG dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) yang didukung oleh Bank Dunia itu telah rampung pada 2025 dengan dana hibah internasional sebesar 85 juta dolar Amerika Serikat (AS).
Selain itu Fathani menilai bahwa penguatan sistem digital dan real-time monitoring menjadi langkah penting di tengah meningkatnya frekuensi bencana hidrometeorologi.
“BMKG berkomitmen membangun infrastruktur yang tidak hanya canggih, tapi juga tangguh dan inklusif,” pungkasnya. (ant/fan/saf/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
