Rabu, 3 Desember 2025

Kandidat Kepala DPMPTSP Surabaya Ajukan Strategi Dongkrak Investasi

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Lasidi Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Surabaya kandidat Kepala DPMPTSP Surabaya saat fit and proper tes. Foto: tangkapan layar

Lasidi Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Surabaya kandidat Kepala DPMPTSP Surabaya mengusung strategi inovatif untuk mendorong pertumbuhan investasi.

Proposalnya berjudul “Melaksanakan Pelayanan Prima Dengan Cerdas dan Ikhlas Bagi Publik”.

Berdasarkan tupoksinya di DPMPTSP, terdapat 1.428 jenis perizinan yang dikelola Kota Surabaya, mulai dari persyaratan dasar hingga layanan non-perizinan.

“Berbagai inovasi pelayanan telah dijalankan, mulai dari Klinik Investasi, Klinik Wani Ngurus Izin, hingga aplikasi SiPintar berbasis kecerdasan buatan. Selian itu, DPM-PTSP juga meraih penghargaan pelayanan investasi terbaik nomor satu se-Indonesia,” ungkapnya.

Target investasi 2024 sebesar Rp40 triliun telah tercapai. Sementara target 2025 sebesar Rp42,69 triliun masih terus dikejar, dengan capaian hingga triwulan ketiga 2025 mencapai Rp31,3 triliun.

“Jadi kurang Rp11 triliun, memang butuh inovasi,” tambahnya.

Namun masih ada sejumlah persoalan, yaitu potensi keterlambatan pemrosesan izin, belum adanya sistem penapisan perizinan, hingga minimnya pemahaman masyarakat tentang perizinan.

“Kadang (warga) ditanya DPMPTSP itu apa, penanaman modal. Katanya sama dengan bank. Jadi menanamkan modal, nabung, padahal tidak,” sebutnya.

Selain itu, Lasidi juga menyoroti perlunya peningkatan fasilitas pelayanan bagi penyandang disabilitas dan penguatan reputasi Kota Surabaya dalam menarik investasi.

Itu membutuhkan 4 strategi yaitu pertama, mengembangkan sistem perizinan yang sederhana, akuntabel, dan transparan.

Misi kedua adalah peningkatan kualitas sarana dan prasarana pelayanan publik. Menurut Lasidi, ekspektasi masyarakat terus meningkat sehingga fasilitas publik perlu ditingkatkan, termasuk akses ke MPP, fasilitas disabilitas, hingga layanan drive-thru yang tengah dievaluasi.

Kemudian misi ketiga, pengembangan sistem pelayanan publik berbasis teknologi. Ia menegaskan perlunya data perizinan real-time, layanan call center siaga perizinan, hingga pengembangan lanjutan SiPintar berbasis suara agar masyarakat dapat memperoleh informasi secara otomatis.

“Makanya nanti ke depannya bagaimana kalau SiPintar ini dikembangkan menjadi suara. Tanya syarat PBG (Persetujuan Bangunan Gedung) apa, nanti langsung dijawab suara,” tuturnya.

Misi keempat, menjaga kondusifnya iklim investasi melalui penyusunan roadmap kebijakan penanaman modal, optimalisasi Tim Percepatan Investasi, kolaborasi dengan akademisi dan pelaku usaha, hingga penguatan kegiatan promosi investasi seperti investment week, evening tea, hingga platform AIPRO.

Ia juga menekankan, pentingnya investasi yang berdampak serta perlunya analisis tren investasi dan pengawasan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) secara berkelanjutan.

“Harapannya jadi pelayanan yang semakin cepat, transparan, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat,” ucapnya.

Dari seluruh strategi itu, Lasidi menarget tidak ada lagi berkas perizinan yang terlambat atau dikembalikan.

Ia juga menargetkan nilai Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) maupun investasi di Kota Pahlawan meningkat.

“Capaian nilai SKM kita bisa meningkat 98,4, dari yang sebelumnya 98,2. Kemudian nilai investasi tahun 2025 sebesar Rp42,69 triliun, ini dari data prediksi ini (tahun) 2026 sebesar Rp43,34 triliun,” tutupnya. (lta/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Rabu, 3 Desember 2025
32o
Kurs