Nilai tukar rupiah dibuka menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (30/12/2025), ke level Rp16.773 per dolar AS, menguat 15 poin atau sekitar 0,09 persen dibandingkan posisi sebelumnya.
Meski demikian, Ariston Tjendra pengamat pasar uang sekaligus Presiden Direktur PT Doo Financial Futures menilai masih ada risiko pelemahan rupiah yang dipengaruhi oleh prospek pelonggaran kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) ke depan. Selain itu, kebijakan stimulus pemerintah yang digelontorkan di akhir tahun turut memberikan tekanan terhadap nilai tukar rupiah.
“Rupiah masih dibayangi oleh prospek kebijakan moneter BI yang longgar dan stimulus pemerintah sehingga menekan nilai tukar rupiah vs dolar AS,” kata Ariston, seperti dilaporkan Antara.
Menurut Ariston, sentimen negatif lainnya berasal dari bencana hidrometeorologi yang terjadi di Sumatra dan sejumlah daerah lain di Indonesia. Kondisi tersebut dinilai berpotensi menekan pertumbuhan ekonomi nasional sehingga berdampak pada pergerakan rupiah.
“Bencana alam yang terjadi di Sumatra dan daerah lain di Indonesia juga memberikan sentimen negatif ke rupiah karena bencana ini menekan pertumbuhan ekonomi Indonesia,” katanya.
Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan Senin (29/12/2025) sore, melemah 43 poin atau sekitar 0,26 persen ke level Rp16.788 per dolar AS. Sementara, kurs referensi Bank Indonesia, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), menempatkan rupiah di posisi Rp16.788 per dolar AS. (ant/ham)
NOW ON AIR SSFM 100
