Minggu, 28 April 2024

Melirik Investasi Crowdfunding di Indonesia

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Fernanda Reza Muhammad CEO CoAssets Javaland Indonesia saat menjelaskan tentang crowdfunding di ajang East Java Province Investment Crowdfunding and Conference 2015 di JW Marriott, Senin (7/12/2015). Foto: Denza suarasurabaya.net

Kalau sebelumnya kita mengenal crowdsourcing sebagai penggalangan ide maupun informasi bersama orang banyak tanpa batas jarak dan waktu, sebentar lagi ada crowdfunding di Indonesia.

Crowdfunding adalah penggalangan dana dari orang jamak untuk perusahaan yang membutuhkan dana pengembangan usaha dalam waktu cepat. Istilahnya, dana yang didapat perusahaan adalah hasil patungan dari banyak investor yang berminat.

Dana tersebut akan mengalir dari investor yang berada di berbagai negara, di berbagai belahan dunia. Sebab, crowdfunding biasanya dilakukan secara online, seperti halnya crowdsourcing.

Metode ini pun menjadi alternatif pembiayaan perbankan di Indonesia yang seringkali melalui proses yang ketat dan lama. Padahal, perusahaan membutuhkan dana itu dalam waktu singkat.

Perusahaan crowdfunding yang saat ini sedang melebarkan sayap ke Indonesia adalah CoAssets Pte Ltd, yang berpusat di Singapura.

CoAssets menggandeng PT Javaland Promosia Indonesia dalam komitmen membangun perusahaan crowdfunding yang berbasis di Surabaya, bernama CoAssets Javaland Indonesia.

Fernanda Reza Muhammad, CEO CoAssets Javaland Indonesia mengatakan, CoAssets Singapura telah sukses menduduki 20 besar perusahaan crowdfunding di dunia.

“Di tingkat internasional, CoAssets Singapura ada di peringkat 18 dari sekian banyak perusahaan crowdfunding di dunia,” ujarnya kepada hadirin dalam acara East Java Province Investing Crowdfunding and Conference Surabaya 2015, di Hotel JW Marriott Surabaya, Senin (7/12/2015).

Saat ini CoAssets Javaland Indonesia sendiri masih dalam tahap sosialisasi dan akan diluncurkan pada awal tahun 2016 nanti.

“Sekarang CoAssets memang masih Singapore Dollar. Awal tahun depan kita akan masuk IDR (Indonesian Rupiah), dan banknya juga bank di sini (Indonesia,red),” kata Reza.

Adapun teknis operasional crowdfunding di CoAssets, seperti dijelaskan oleh Reza, CoAssets berfungsi sebagai penjembatan antara pengguna dengan investor.

Karena CoAssets Singapura terfokus pada bisnis properti, pengguna CoAssets adalah para developer yang sedang menbutuhkan dana cepat untuk mewujudkan proyeknya.

“Kalau kita masuk ke bank, syaratnya proyek ini sudah terbangun dulu. Dengan CoAssets, developer akan mendapat dana yang cepat dari banyak investor,” ujarnya.

PT Javaland Promosia Indonesia, perusahaan di mana Reza juga menjadi Direktur Utamanya, sempat menggunakan dana crowdfunding dari CoAssets.

Menurut Reza, dana sebesar Rp5 miliar terkumpul dalam waktu kurang dari dua minggu dan sudah dapat digunakan untuk mewujudkan proyek properti yang sedang digarap.

“CoAssets membantu developer yang membutuhkan percepatan. Butuh dana untuk segera menggarap proyeknya, sehingga segera mendapatkan pembeli,” kata Reza. (den/iss/ipg)

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Minggu, 28 April 2024
32o
Kurs