Jumat, 3 Mei 2024

Pemkot Targetkan Realisasi Investasi Surabaya 2017 Rp21,43 Triliun

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Eko Agus Supiadi Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP Surabaya (kiri) saat memberikan keterangan pers di Humas Pemkot Surabaya, Selasa (17/1/2017). Foto: Denza Perdana suarasurabaya.net

Pemerintah Kota Surabaya menargetkan realisasi investasi mencapai angka Rp21,43 triliun pada 2017 untuk menyumbang pertumbuhan perekonomian di Surabaya hingga enam persen.

Target ini termasuk untuk Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar USD 10,45 juta, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp568,236 miliar, dan investasi daerah Rp20,722 triliun.

Eko Agus Supiadi Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Surabaya optimistis, target pertumbuhan ekonomi di Surabaya hingga enam persen pada 2017 akan tercapai.

“Terakhir, peningkatan realisasi investasi di Surabaya 2015 ke 2016 naik 15 persen. Banyak faktor yang mempengaruhi, terkait kebijakan (pemerintah) pusat, perbankan, juga politik,” ujarnya di Humas Pemkot Surabaya, Selasa (17/1/2017).

Data Dinas Penanaman Modal dan PTSP (dulu BKPPM) baik target maupun realisasi investasi di Surabaya selama tiga tahun terakhir terus meningkat.

Pada 2014 target investasi sebesar Rp18 triliun terealisasi mencapai Rp20 triliun. Sedangkan pada 2015, Pemkot menargetkan investasi Rp19 triliun dan terealisasi Rp31 triliun.

Terakhir pada tahun anggaran 2016 lalu, yang mana target investasi Rp20 triliun, realisasinya mencapai Rp43 triliun. Pencapaian ini, kata Eko, dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, kata Eko, antara lain faktor ketersediaan infrastruktur; kondisi keamanan; kepastian hukum terkait pelayanan perizinan; dan kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM).

Pertumbuhan infrastruktur di Surabaya, kata dia, sudah cukup bagus. Hanya ada beberapa proyek yang masih terkendala dana atau kebijakan dari pemerintah pusat, misalnya pengadaan trem di Surabaya.

Dari sisi keamanan, menurut Eko, Surabaya telah menjadi salah satu kota yang ramah di dunia. “CCTV banyak terpasang di berbagai lokasi di Surabaya. Bu Risma bisa memantau semuanya. Termasuk kebakaran,” ujarnya.

Faktor keamanan ini sangat mempengaruhi investasi, karena menurutnya, seringkali calon investor menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan keamanan di suatu daerah.

“Misalnya, investor juga tanya berapa menit penanganan kebakaran. Sebab dia ingin membuka kantor dan ingin agar keamanannya terjamin,” katanya.

Tidak hanya dua faktor di atas, dari segi pelayanan, saat ini Pemkot Surabaya sedang menggenjot optimalisasi pelayanan perizinan di Surabaya.

Menurut Eko, Surabaya telah menjadi kota percontohan berdampingan dengan Jakarta dalam hal pelayanan perizinan.

Dari urusan mendaftarkan PT ke notaris, ke kemenkumham, hingga pengurusan SIUP dan TDP, pelayanan perizinan di Surabaya sudah cukup optimal.

“Apalagi HO (izin gangguan) juga sudah dihilangkan. Pengusaha semakin mudah melakukan giat usahanya di Surabaya,” ujar Eko.

SDM pun, kata Eko, sudah sangat siap. Menurutnya, SDM di Surabaya sangat mudah untuk dicari dan mumpuni di bidang masing-masing.

Di sisi lain, Pemkot Surabaya saat ini juga mencetak wirausahawan baru melalui berbagai macam pelatihan dalam program pahlawan ekonomi.

Seluruh faktor di atas itulah, yang membuat Eko Optimistis realisasi investasi di Surabaya mampu menyokong pertumbuhan ekonomi 2017.(den/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 3 Mei 2024
26o
Kurs