Minggu, 19 Mei 2024

Penyebab Batik Jatim Sulit Berkembang

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan
Soekarwo (Pakde Karwo) Gubernur Jawa Timur saat membuka Batik Bordir dan Aksesoris Fair ke-12, 10-14 Mei 2017 di Grand City Surabaya, Rabu (10/5/2017). Foto: Taufik suarasurabaya.net

Batik dari beberapa daerah di Jawa Timur tidak bisa berkembang lantaran belum memiliki ikon khusus serta harga yang masih sangat mahal dibandingkan batik dari daerah lain.

“Batik kita masih cukup mahal. Dengan Pekalongan misalnya kita sangat mahal sehingga sulit bersaing,” kata Soekarwo (Pakde Karwo) Gubernur Jawa Timur saat membuka Batik Bordir dan Aksesoris Fair ke-12, 10-14 Mei 2017 di Grand City Surabaya, Rabu (10/5/2017).

Padahal untuk memenangkan persaingan, maka selain produk yang bagus juga harus ditunjang harga yang bisa bersaing. Kalau perlu harga harus lebih murah.

Pemerintah, kata dia, akan memberikan bantuan pembiayaan bekerjasama dengan Bank Jatim untuk menyediakan skema kredit murah yang diberikan asuransi.

“Bila di bank umum suku bungan sekitar 12-13 persen. Kita berikan suku bunga hanya 6 persen. Diharapkan dengan ini ongkos produski mampu ditekan, dan berpengaruh terhadap harga jual barang yang relarif murah,” terangnya.

Sementara untuk pemasaran sendiri, Pakde menggaet kontribusi antara Kadin terkait dan juamga Bank indonesia. Selain itu, ia juga menyampaikan kecemasannya tentang masalah packaging produk.

“Kemudian packaging, ini penting sekali. Sayangnya ini masih belum diperhatikan penuh. Belum ada fakuktas dan jurusan di perguruan tinggi di Indonesia yang concern dalam packaging ini,” tuturnya.

Sementara itu, turut hadir dalam acara ini, Nina Kirana Soekarwo (Budhe Karwo) Ketua Umum Dekranasda Jatim. Dalam kesempatan itu, Pakde Karwo menyampaikan permintaannya kepada Dekranasda untuk pula menggelar kompetisi dengan provinsi-provinsi lain.

“Dengan ini, kita bisa membandingkan kualitas batik Jatim dengan daerah laun di Indonesia,” jelasnya.

Pakde Karwo juga menyebutkan penjualan Jatim antar provinsi surplus Rp 45 triluun dalam kuartal I. Dibandingkan Kuartal I tahun lalu hanya sekitar Rp 23 triliun. Sementara itu, produk domestik regional bruto (PDRB) diharapkan bisa menyentuh Rp 2.030 triliun. “Tahun lalu, PDRB Jatim 1.800 triliun. Untuk tahun ini pendapatan per kapita, Jatim targetkan mendapatkan USD 3.900,” kata dia.

Terlepas dari itu, Pameran Batik Bording dan Aksesoris Fair ini didukung oleh Pemprov Jatim, Asosiasi Pengrajin Batik Jawa Timur, Persatuan Pengusaha Bordir Jawa Timur, Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia, Badan Ekonomi Kreatif Indonesia, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pariwisata, Kementerian BUMN, Kemetedian Koperasi dan ULM Kamar Dagang dan Industri Jatim dan Indonesia Exhbition Companies Association (IECA). (fik/dwi)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Minggu, 19 Mei 2024
25o
Kurs