Jumat, 26 April 2024

Turunnya Angka Penularan Covid-19 Jadi Kunci Naiknya Konsumsi Masyarakat dan Pemulihan Ekonomi

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Dradjad Hari Wibowo Ketua Umum Indonesian Forestry Certification Cooperation (IFCC) dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan DPD RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/10/2019). Foto: Faiz suarasurabaya.net

Upaya pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19 tidak akan bisa terjadi jika konsumsi kelas menengah atas tak pulih. Dan konsumsi itu akan terpicu jika kepercayaan diri masyarakat meningkat dengan kemampuan mitigasi penularan Covid-19. Maka memastikan turunnya angka penularan Covid-19 adalah kunci terhadap pemulihan ekonomi nasional.

Hal itu disampaikan Dradjad Hari Wibowo Ekonom Senior Indef yang di Jakarta, Senin (20/7/2020).

Menurut Dradjad, belanja kelompok menengah atas anjlok gara-gara Covid-19. Belanja yang dimaksudnya adalah seperti travelling, hotel, entertainment, branded goods, serta hang-outs. Belum lagi durable goods seperti mobil dan apartemen, dan bahkan medical spending juga anjlok.

Dradjad mengaku mendapat data pola kegiatan masyarakat selama pandemi, termasuk konsumsi, dari analisis big data The Institute for Development of Economics and Finance (INDEF)

“Yang jalan adalah belanja daily needs dan belanja kelompok menengah bawah. Ini membantu, tapi uang yang berputar sedikit. Besarnya hanya saat Idul Fitri, misalnya,” kata Dradjad.

“Yang rutin besar kan kalau uang kelas menengah atas yang berputar. Misalnya buat investasi apartemen, itu besar sekali dan multiplier effect-nya juga banyak. Berapa tukang bangunan yang dapat rejeki? Tapi kelas menengah tak mau beli apartemen sekarang karena tak laku disewakan akibat ekonomi dan jobs berkurang. Jobs kering karena kelas menengah atas mengerem belanja. Jadinya iklan kering, mall sepi, hotel sepi, dan lain-lain,” imbuhnya.

Menurut pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur itu, kunci utama adalah memastikan pandemi dikendalikan, sehingga kepercayaan diri atau confidence masyarakat meningkat. Khususnya di kalangan kelas menengah atas tersebut. Sebagai contoh, Pemerintah bisa membuat kebijakan yang wajib diikuti Pemerintah Daerah (Pemda) bahwa pembukaan aktivitas hanya boleh jika transmisi Covid-19 benar-benar sudah bisa dikendalikan. Berbeda dengan kondisi saat ini di mana angka penularan masih naik turun.

“Intinya, ekonomi tergantung konsumsi, yang tergantung pada consumer confidence. Consumer confidence tergantung kasus covid benar-benar turun drastis atau tidak,” kata Dradjad.(faz/iss/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
31o
Kurs