Jumat, 29 Maret 2024

Refleksi Akhir Tahun 2021: Inflansi Terkendali dan Ekonomi Berkelanjutan di 2022

Laporan oleh Manda Roosa
Bagikan
Refleksi Akhir Tahun 2021, Optimis Jatim Bangkit: Pengendalian Inflasi dan Pemulihan Ekonomi Berkelanjutan,di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Selasa (28/12/2021). Foto: Manda Roosa suarasurabaya.net

Budi Hanoto Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur mengungkapkan optimisme Jatim Bangkit untuk upaya pengendalian inflasi dan pemulihan ekonomi berkelanjutan menyongsong tahun 2022.

“Kondisi permintaan yang berangsur membaik seiring dengan vaksinasi, konsistensi penerapan protokol kesehatan serta kolaborasi dan sinergi, mampu meningkatkan confidence masyarakat dalam beraktivitas,” jelas Budi Hanoto di acara Refleksi Akhir Tahun 2021 Optimis Jatim Bangkit: Pengendalian Inflasi dan Pemulihan Ekonomi Berkelanjutan,di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Selasa(28/12/2021).

Budi mengatakan, peningkatan permintaan dan confidence masyarakat tercermin dari pencapaian kinerja inflasi Jawa Timur pada November 2021 sebesar 2,22 persen  (year on year/ yoy). “Ini bukti perekonomian kita bergerak, daya beli masyarakat mulai bangkit,” tegasnya.

Budi juga mengungkapkan jika tahun depan Jatim masih akan mengalami tantangan ekonomi yang cukup banyak dan berat. ” Karena tantangannya cukup berat, maka fokus 2022 juga akan berbeda,” ungkapnya.

Sementara itu  Khofifah Indar Parwansa Gubernur Jawa Timur, meminta kepada Bupati/walikota Se Jatim untuk terus menguatkan dan pentingnya meningkatkan sinergitas yaitu 4K.

“Tantangan disparitas harga antar daerah serta pengendalian inflasi akan tetap difokuskan pada 4K, yaitu: Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan implementasi Komunikasi yang Efektif. Serta juga bisa mengendalikan harga bahan Pokok didaerahnya masing – masing terutama menjelang momen natal dan tahun baru ini,” ujarnya.

Menurutnya, dengan memperkuat sinergitas Bupati/Walikota se- Jatim dan TPID Jatim harga bahan Pokok di Jatim bisa dikendalikan dengan mengisi aktif sistem informasi ketersedian dan perkembangan harga bahan Pokok (Siskaperbapo).

“Saya minta agar Disperindag Jatim untuk terus aktif memantau Siskaperbaponya dan juga Kepala Disperindag di kabupaten/kota. Sehingga harga bisa benar – benar dipantau. Begitu juga dengan distribusi bahan pokok terus dilakukan komunikasi dan pemantauan agar stok ketersedian bahan pokok bisa dikendalikan,” pintanya.

Khofifah juga menyampaikan, di tahun 2021 tagline Jatim Bangkit kemudian di tahun 2022 ini juga punya tagline Optimis Jatim bangkit dimana tagline itu hasil diskusi bersama Kepala BI, OJK dan BPS Jatim. Menurutnya, banyak hal yang sebetulnya bisa menjadi pendorong optimis kita misalnya dengan memberikan ruang pengembangan industri kreativitas di Jatim.

“Industri Kreatif di Jatim, ada SMK BLUD di Jatim saat ini bisa menghasilkan capain market yang luar biasa yang bisa diakses ada siswa SMK dari Lamongan, dan Situbondo tersebut sudah bisa memberikan pekerjaan kepada masyarakat sekitarnya,” terangnya.

Untuk itu  pihaknya berupaya untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi di Jatim. Bukan hanya dari sisi bisnis. Namun, dari sisi pendidikan. (man/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
26o
Kurs