Minggu, 5 Mei 2024

Dolar Naik Tipis Meski Kekhawatiran Suku Bunga Kurangi Selera Risiko

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Ilustrasi dolar AS. Foto: Pixabay

Dolar Amerika Serikat (AS) sedikit menguat pada Rabu pagi, sementara pembuat kebijakan Federal Reserve berbicara lebih banyak tentang kenaikan suku bunga.

Seperti dilansir Antara, Rabu (28/9/2022), Greenback naik terhadap euro tetapi melemah terhadap pound Inggris dan yen Jepang dengan semua mata tertuju pada bank-bank sentral dan dampak pada pertumbuhan ekonomi dari upaya mereka untuk menjinakkan inflasi.

Sterling, setelah sebelumnya naik lebih dari satu persen menjadi 1,0837 dolar, terakhir naik 0,3 persen. Strerling telah jatuh ke rekor terendah pada Senin (26/9/2022). Euro turun 0,20 persen terhadap dolar di 0,96 dolar, dan dolar menguat 0,1 persen terhadap yen di 144,86. Itu tidak membantu indeks Wall Street juga mengalami sesi yang fluktuatif.

Minneapolis Neel Kashkari Presiden Bank Federal Reserve mengatakan pada Selasa (27/9/2022) bahwa Fed perlu terus melakukan pengetatan sampai memiliki bukti yang mendasari inflasi sedang menuju ke bawah, kemudian harus berhenti sejenak dan biarkan pengetatan berjalan melalui ekonomi untuk melihat apakah itu telah bekerja cukup.

Sebelumnya, Huw Pill Kepala Ekonom Bank Sentral Inggris (BoE) mengatakan BoE kemungkinan akan memberikan respons kebijakan yang signifikan terhadap pengumuman pemotongan pajak minggu lalu, tetapi harus menunggu hingga pertemuan berikutnya pada November.

Pergerakan Selasa (27/9/2022) ringan dibandingkan dengan kenaikan signifikan dolar baru-baru ini. Euro masih tidak jauh di atas level terendah lebih dari 20 tahun yang dicapai sehari sebelumnya, dan yen baru saja turun dari level terendah 24 tahun pekan lalu sebelum otoritas Jepang melakukan intervensi untuk memperkuat mata uang.

Sterling juga tidak terlalu jauh di atas rekor terendah 1,0327 dolar yang dicapai pada Senin (26/9/2022) dalam penurunan yang dimulai Jumat (23/9/2022) ketika pasar ketakutan oleh anggaran yang diusulkan Inggris yang akan bergantung pada pemotongan pajak yang tidak didanai untuk memacu pertumbuhan.

Bank sentral Inggris telah mengatakan pada Senin (26/9/2022) bahwa mereka tidak akan ragu untuk mengubah suku bunga dan memantau pasar sangat cermat, mendorong beberapa pelaku pasar untuk mencari kenaikan suku bunga di antara pertemuan.

Aussie terakhir turun 0,5 persen pada 0,64 dolar AS, sementara kiwi Selandia Baru turun 0,0 persen pada 0,56 dolar AS. Bitcoin terakhir turun 0,6 persen pada 19.118 dolar AS setelah sebelumnya diperdagangkan di atas 20.000 dolar. (ant/des)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Minggu, 5 Mei 2024
26o
Kurs