Selasa, 23 April 2024

Empat Tahun Vakum, GATF 2022 Coba Menggaet Animo Masyarakat Traveling Naik Pesawat

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Pembukaan resmi acara Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) di Surabaya 4-6 November 2022, Jumat (4/11/2022). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) kembali digelar setelah vakum selama empat tahun. Berbeda dengan event terakhir, kali ini besaran transaksi yang ditargetkan hanya Rp5 miliar.

Bukan karena pesimistis, I Wayan Indrabayu Pandi General Manager Garuda Indonesia Branch Office Surabaya mengaku tidak ingin terlalu ambisius.

Karena, usai dihantam pandemi Covid-19, maskapai penerbangan dan industri pariwisata masih meraba animo masyarakat.

“Pertama, ketika pandemi kan seluruh produksi belum kembali, bertahap. Terkait produksi juga, kami airline pertama di Surabaya yang menginisiasi travel fair. Jadi, masih meraba-raba animo masyarakat realistisnya seperti apa. Kami tidak ambisisus juga mentetapkan target, hopefully di angka Rp3 sampai Rp5 miliar sudah cukup membuktikan antusias masyarakat masih ada,” ujarnya kepada suarasurabaya.net, Jumat (4/11/2022).

Target itu memang terbilang jauh dari capaian gelaran terakhir. Empat tahun lalu, sebelum vakum, transaksi GATF di Surabaya mencapai Rp30 miliar.

“Target pengunjung minimal 5-10 ribu orang, dan secara transaksi tiga sampai lima miliar Rupiah. Empat tahun lalu terakhir tercapai 30 miliar Rupiah,” imbuhnya.

Tapi, Bayu optimistis tren antusiasme masyarakat untuk pariwisata meningkat. Mulai dari kepadatan di bandara, hingga tingkat keterisian atau okupansi rata-rata penumpang pesawat yang beroperasi atau terbang.

“Kami lihat sudah ada antusiasme orang untuk bepergian. Itu indikasinya tingkat keterisiannya pesawat dan kepadatan di bandara. Orang sudah mulai aware untuk travelling. Pemerintah juga semakin masif mempromosikan pariwisata kembali. Jadi, kami mencoba terlibat aktif dengan menawarkan konektivitas udara dengan harga kompetitif,” paparnya.

Walau penerbangan dari Surabaya kebanyakan masih rute domestik, Bayu melihat frekuensi penerbangan ke luar negeri sedang proses perlahan.

“Membaik, sampai saat ini kalau dari Surabaya in average sudah di atas 90 persen okupansi pesawat kita. Dari 162 berarti 150-an penumpang. Secara perlahan juga frekuensi penerbangan kami mulai tambah. Saat ini penerbangan langsung dari Surabaya masih domestik, kami on process untuk pelan-pelan membuka penerbangan internasional yang sempat tertunda pandemi contohnya ke Jeddah (umroh), dan Singapura,” terangnya.

Sementara itu, terkait adanya ancaman resesi pada tahun 2023, Bayu mengaku tetap optimistis.

“Kalau bicara resesi, banyak prediksi tapi optimis market kita potensinya sangat besar dan itu jadi backbone kita di industri penerbangan,” pungkasnya. (lta/iss/rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Selasa, 23 April 2024
31o
Kurs