Jumat, 3 Mei 2024

Demand Tinggi, Industri Baja Punya Potensi untuk Tumbuh Besar di Tanah Air

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Dari kiri ke kanan: Gede Wijaya Marketing Manager Bluescope Lysaght Indonesia, Felix Gustiar President Director Bluescope Lysaght Indonesia, Boy Arno Head of Government and External Relation Bluescope Lysaght Indonesia, dan Rudi Setiadi Head of Salea Bluescope Lysaght Indonesia saat berada di Suara Surabaya Centre, Selasa (29/11/2022). Foto: Gatri suarasurabaya.net

Felix Gustiar President Director Bluescope Lysaght Indonesia, produsen baja ringan dalam negeri, menyebut bisnis baja di tanah air punya potensi untuk tumbuh besar di Tanah Air, mengingat Indonesia adalah negara besar begitu pula penduduknya sehingga permintaan untuk itu turut terbuka lebar.

“Bisnis baja saat ini sebenarnya kalau bicara konstruksi, baja dan semen dua bahan yang paling banyak digunakan untuk konstruksi. Saya selalu melihat baja adalah salah satu bisnis yang punya potensi besar, di mana kita bisa memasukkan teknologi baru supaya bisa memberikan value lebih banyak ke masyarakat. Baja bisnis yang cukup besar untuk konstruksi,” kata Felix kepada suarasurabaya.net, Selasa (29/11/2022).

Ia menyebut baja terutama baja ringan banyak dipakai masyarakat untuk atap, dinding, struktur hingga finishing bangunan.

Felix juga menyebut kualitas baja di Indonesia tidak berbeda jauh dengan di negara lain, begitu pula teknologinya. Namun yang membedakannya hanya seberapa banyak itu digunakan di dalam konstruksi bangunan.

“Mungkin negara maju lebih banyak menggunakan baja bukan hanya di struktur tapi juga di-finishing, bahkan itu sebenarnya bisa memberikan warna baru untuk interior di Indonesia,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut ia berharap agar baja lebih banyak dikembangkan dan digunakan dalam berbagai konstruksi tanah air.

“Kita masih bisa develop lebih banyak penggunaan baja untuk konstruksi di indonesia. Bicara mengenai teknologi baru penggunaan baja sebagai buildig material masih banyak yang bisa di-introduce baik dari finishing, kemampuan baja, fungsi baja, itu masih cukup besar,” jelasnya.

Sementara Rudi Setiadi Head of Sales Bluescope Lysaght Indonesia berharap agar standarisasi industri baja Tanah Air bisa lebih diperjelas.

“Standarisasi ini perlu karena bukan hanya dari Indonesia, banyak juga yang dari impor perlu regulator supaya bisa sesuai dengan standarnya. Kita mendapatkan kepastian standarisasi yang sesuai sehingga konsumen bisa terlindungi dari industri baja dalam negeri sendiri,” pungkasnya.(dfn/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 3 Mei 2024
26o
Kurs