Kamis, 2 Mei 2024

Atasi Tantangan Sampah Anorganik dengan Reko Hub Driyorejo

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Proses masuknya botol plastik dalam Conveyor Belt Machine di Gedung KHI Surabaya, Driyorejo, Kabupaten Gresik, Sabtu (11/11/2023). Foto: Athalia magang suarasurabaya.net Proses masuknya botol plastik dalam Conveyor Belt Machine di Gedung KHI Surabaya, Driyorejo, Kabupaten Gresik, Sabtu (11/11/2023). Foto: Athalia magang suarasurabaya.net

Jawa Timur (Jatim) menduduki peringkat kedua di Indonesia dengan menghasilkan lima juta ton sampah setiap tahunnya Ini berdasarkan data di Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup.

Oleh karena itu, dalam upaya pengolahan sampah Anorganik, Rekosistem sebuah startup climate-tech Indonesia, meresmikan fasilitas pemulihan material reko hub Driyorejo seluas 16 ribu meter persegi, Sabtu (9/11/2023).

“Reko Hub Driyorejo di desain untuk pengolahan sampah berjenis plastik bernilai rendah yang biasanya berakhir di TPA dan tidak di daur ulang, sehingga turut berkontribusi terhadap peningkatan persentase pemulihan material menjadi 80 persen” ujar Ernest Layman CEO sekaligus co-founder Rekosistem.

Bekerja sama dengan Milion Limbah Indonesia, pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular di Driyorejo dinilai meningkatkan pengolahan sampah anorganik dan daur ulang setiap tahunnya yang semula 15 ribu ton menjadi 50 ribu ton.

Dengan target tingkat daur ulang anorganik (recycling rate) naik menjadi 80 persen berkat fasilitas daur ulang plastik bernilai rendah (LVP) yang disediakannya.

Dalam tahapannya, sampah yang diterima reko hub kemudian dilakukan pemilahan menggunakan mesin khusus. Sampah dipilah berdasarkan kualitas dan jenis.

Setelah melalui proses pemilahan, dilanjutkan dengan pengerjaan menggunaan mesin press horizontal.  Di mana mesin ini bekerja secara horizontal dalam memadatkan limbah sampah.

Conveyor dan pressing ini tidak hanya untuk sampah plastik, tapi bisa untuk sampah kardus, sampah kaleng. Tidak hanya botol plastik, tapi kantong plastik,” katanya kepada suarasurabaya.net.

Tumpukan botol setelah di press menggunakan Horizontal Press di Gedung KHI Surabaya, Driyorejo, Kabupaten Gresik, Sabtu (11/11/2023). Foto: Athalia magang suarasurabaya.net
Tumpukan botol setelah di press menggunakan Horizontal Press di Gedung KHI Surabaya, Driyorejo, Kabupaten Gresik, Sabtu (11/11/2023). Foto: Athalia magang suarasurabaya.net

Setelah melalui berbagai tahapan, sampah yang telah diolah akan di distribusikan ke beberapa tempat. Limbah sampah low value akan di olah ke tempat pengelola daur ulang.

Meski saat ini proses produksi belum berjalan ideal, reko hub Driyorejo ditarget dapat memproduksi limbah sampah anorganik sebanyak 100 hingga 135 ton setiap harinya.

Sementara itu, Ahmad Eka Mardijanto Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya menyebut kerja sama ini merupakan sinergi yang baik. Melihat setiap harinya Kota Surabaya menghasilkan 1.700 ton sampah yang pembuangannya di TPA.

“Saat ini terdapat 28 ribu kader yang tersebar di seluruh RT dan RW di Surabaya menjadi kader Surabaya Sehat. Salah satunya adalah untuk menjadi trigger di kampung dalam rangka untuk mengatasi sampah yang dibuang ke TPA,” pungkasnya. (feb/saf/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 2 Mei 2024
27o
Kurs