Sabtu, 27 April 2024

Investasi Jatim 2022 Lampaui Target, Pemprov Terus Lakukan Penguatan Ekosistem Investasi

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Budi Hanoto Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jatim (kanan) dan Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim (kiri) dalam gelaran JILFA 2023, Kamis (2/2/2023). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Capaian kinerja investasi Jawa Timur 2022 dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) mampu melampaui target yang ditetapkan dari 80 triliun menjadi 110,3 triliun.

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim mengatakan, bahwa capaian tersebut adalah hasil kerja keras semua pihak termasuk BI, OJK, UMKM, pelaku industri dan dukungan dari kepala daerah.

Meski kinerja investasi telah melebihi target, namun Pemprov Jatim terus melakukan penguatan ekosistem investasi melalui berbagai cara.

Terbaru, pemprov meluncurkan Inisiasi Kolaborasi dan Inovasi (IKI) Investasi Jatim dan Jatim Online Single Submission Goes Android Operating System (Joss Gandos).

Keduanya diluncurkan dalam gelaran Jatim Investment Leaders Forum and Award (JILFA) 2023. Melalui forum itu, Khofifah berharap agar para Kepala Daerah lebih perhatian dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di wilayahnya.

“Di forum ini, saya mengingatkan kepada setiap kepala daerah untuk meningkatkan awareness dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di wilayah mereka,” kata Khofifah, Kamis (2/2/2023).

Khofifah melanjutkan, inovasi dalam IKI merupakan realisasi yang telah dibangun dengan kolaborasi berbagai pihak. Semua aspek itu akan difasilitasi melalui East Java Investment Center, East Java Investment Committee, dan Jatim Investment Hub.

Sementara launching Joss Gandos merupakan bagian dari upgrading dari Jatim Online Single Submission (JOSS) yang telah beroperasi selama tiga tahun. Saat ini, penambahan kata Gandos diharapkan menjadi kemudahan akses dan koordinasi para investor dan pelaku usaha yang tengah mencari investor.

“Sebetulnya Joss Gandos ini transformasi digital yang akan memudahkan koordinasi dari seluruh stake holder. Baik yang sedang menawarkan investasi maupun investornya sendiri,” tambah Khofifah.

Nantinya, akselerasi investasi Jatim bakal beriringan dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.

“Artinya, akan mengurangi kemiskinan. Karena, bisa terus merekrut tenaga kerja,” ucap Mantan Menteri Sosial RI itu.

Kemudian, Khofifah menjelaskan bahwa ada empat pilar prioritas pertumbuhan ekonomi di Jatim. Pertama, peningkatan nilai tambah agroindustri, penguatan daya saing manufaktur dan perdagangan. Lalu, pengembangan industri mikro, kecil dan menengah, terakhir, percepatan pertumbuhan industri pariwisata.

Sementara itu, Budi Hanoto Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jatim menambahkan, dibentuknya Jatim Investment Committee adalah untuk mengurangi hambatan-hambatan investasi di Jatim.

“Jatim ke depan ingin lebih mengakselerasi pertumbuhan. Setelah Covid kita ingin pertumbuhan yang tadinya hanya bertumpu pada konsumsi, kita ingin lebih inklusif lagi. Investasinya memang harus kita angkat lagi,” ujar Budi Haoto.(wld/abd/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 27 April 2024
30o
Kurs