Selasa, 14 Mei 2024

Per Maret 2023, Sebanyak 22 Juta UMKM Onboarding Masuk Ekosistem Digital

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Liz Zeny Merry Plt Asisten Deputi Pengembangan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) (kedua kanan) bersama Bima Laga Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) (kanan) dalam konferensi pers Festival Indonesia Pesta Anak Bangsa di Jakarta, Rabu (21/6/2023). Foto: Antara

Sebanyak 22 juta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) onboarding masuk ke ekosistem digital hingga Maret 2023. Angka itu mendekati target pemerintah, yaitu 30 juta UMKM onboarding pada 2024 mendatang.

“Per Maret 2023 ada peningkatan sekitar 14,07 juta UMKM onboarding dari 2020 yang sekitar 8 juta UMKM. Jadi, saat ini kalau ditotal ada 22 juta UMKM (onboarding). Target kami sampai 2024 ada 30 juta (UMKM onboarding). Sehingga, ada kekurangan 8 juta lagi sampai tahun depan,” kata Liz Zeny Merry Plt Asisten Deputi Pengembangan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), dikutip dari Antara, Rabu (21/6/2023).

Walau angkanya terus naik, Liz mengungkapkan tren UMKM onboarding ke ekosistem digital menurun. Kalau sebelumnya ketika pandemi Covid-19 ada 500 ribu UMKM onboarding per bulan,  seiring dengan membaiknya penanganan Covid-19 tren onboarding mereda.

Dia berpendapat fenomena itu bisa dilihat secara positif karena merupakan tanda ekonomi telah kembali pulih dan bergerak seperti sebelum pandemi melanda.

“Ada plus minusnya. Mereka sekarang bisa berjualan offline. Sehingga, tren offline meningkat dan online menurun. Tapi, setidaknya pergerakan ekonomi kita bagus,” ujarnya.

Liz menjelaskan, target 30 juta UMKM onboarding tetap harus tercapai. Dengan demikian, pemerintah akan terus mendukung upaya-upaya yang dilakukan semua pengelola kepentingan untuk menggagaskan lebih banyak lagi UMKM yang onboarding ke ekosistem digital.

Tidak hanya sekadar masuk ke ekosistem digital, pemerintah juga terus mendorong agar UMKM bisa berkembang lewat digitalisasi.

“Harapannya dukungan-dukungan pelatihan yang dilakukan oleh para pemangku kepentingan itu bisa mendukung supaya ada penjualan dan peningkatan kapasitas pelaku usaha yang sudah onboarding,” lanjutnya.

Sektor UMKM menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia karena kontribusinya terhadap PDB yang mencapai 60 persen serta mampu menyerap 97 persen tenaga kerja di Tanah Air.

Kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang dimulai sejak Mei 2020 sampai sekarang punya peran penting untuk mendukung UMKM dan cinta produk dalam negeri.

Bukan hanya kampanye dan pendampingan bagi UMKM, program Gernas BBI juga akan terus diperkuat dengan peningkatan karakter melalui kurikulum pendidikan bagi generasi muda.(ant/bnt/rid)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Selasa, 14 Mei 2024
25o
Kurs